Apa Kata Kubu Jokowi soal Dolar di Atas Rp15 ribu?

Jakarta, era.id - Di tahun keempat pemerintahan Joko Widodo, nilai tukar rupiah atas dolar mencapai angka Rp15.201. Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Johnny G Plate menyebutkan nilai tukar rupiah yang melemah adalah salah satu dari sekian banyak masalah makro ekonomi dan moneter Indonesia. 

Kata Plate, pada dasarnya nilai tukar rupiah bukanlah tinggi rendahnya suatu nilai, melainkan menjaga stabilitas dari sekian banyak masalah makro ekonomi dan moneter.

"Masalah nilai tukar rupiah, untuk menjaga stabilitas, bukan tinggi atau rendah dinilai keekonomian pasar uang, instrumen negara dalam hal ini BI (Bank Indonesia) sebagai otoritas moneter dan makro telah mengambil dan membuat berbagai macam bauran kebijakan, baik itu kebijakan moneter maupun non-moneter untuk menjaga stabilitas nilai tukar dengan telah menaikan tingkat suku bunga 1,75 persen," kata Plate di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/10/2018).

Selain itu, kata anggota Komisi XI DPR ini, pemerintah telah banyak upaya untuk menjaga agar tidak terjadi capital outflow dan pelemahan berlanjut terhadap rupiah.

"BI juga telah menyiapkan berbagai instrumen keuangan untuk pembelian kembali surat utang negara di pasar sekunder. BI juga telah melakukan bauran kebijakan lain berupa fasilitas swap valas dan fasilitas swap hedging. BI juga telah mendorong kebijakan lainnya sesuai kewenangan termasuk low to equterarion untuk memastikan rupiah stabil," ujar Sekjen Nasdem tersebut.

Begitu juga terkait dengan otoritas moneter untuk menolong agar kebijakan-kebijakan yang terkait dengan fiskal yang memastikan dukungan pada stabilitas nilai tukar rupiah.

"Tetapi diatas itu semuanya stabilitas politik memainkan peran penting untuk memberikan sinyal kepada pasar uang internasional bahwa Indonesia memberikan sinyal kuat jika situasi politik stabil, makro ekonomi kuat sehingga pelemahan rupiah tidak perlu lebih berlanjut," imbuhnya.

Tag: rupiah keok jokowi-maruf amin