Amerika Serikat Kirim Ratusan Tentara Militer ke Timur Tengah, Siaga Konflik Israel-Hamas Meluas

ERA.id - Amerika Serikat menerjunkan 900 personel militer ke Timur Tengah menyusul serangan yang terjadi di Irak. Pengerahan pasukan militer AS ini juga untuk siaga bila konflik Israel-Hamas meluas ke Timur Tengah. 

Juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Patrick Ryder mengatakan pasukan AS dan koalisi telah diserang setidaknya 12 kali di Irak dan empat kali di Suriah dalam seminggu terakhir. Pasukan AS kembali menjadi sasaran pada Kamis (26/10/2023) pagi di Irak. Namun serangan itu gagal. 

“Saya tidak akan memberikan informasi yang lebih spesifik kepada Anda mengenai kelompok tertentu yang mengaku bertanggung jawab (atas serangan terhadap personel AS), selain mengatakan bahwa kami tahu bahwa kelompok-kelompok ini berafiliasi dengan Iran,” kata Ryder, dikutip Reuters, Jumat (27/10/2023).

Sebanyak 21 pasukan AS menderita luka ringan, sebagian besar di antaranya cedera otak traumatis.

Amerika Serikat telah mengirimkan kapal perang dan pesawat tempur ke wilayah tersebut sejak konflik meletus pada 7 Oktober, termasuk dua kapal induk, untuk mencoba menghalangi Iran dan kelompok yang didukung Iran. Jumlah pasukan yang ditambahkan ke wilayah tersebut mencapai ribuan.

Pada minggu ini militer AS mengambil langkah-langkah baru untuk melindungi pasukannya di Timur Tengah selama meningkatnya serangan yang diduga dilakukan oleh kelompok yang didukung Iran, dan membuka kemungkinan untuk mengevakuasi keluarga militer jika diperlukan.

Langkah-langkah tersebut termasuk meningkatkan patroli militer AS, membatasi akses ke fasilitas pangkalan dan meningkatkan pengumpulan intelijen, termasuk melalui drone dan operasi pengawasan lainnya.

AS juga meningkatkan pemantauan dari menara penjaga di fasilitas militernya, meningkatkan keamanan di titik akses pangkalan dan meningkatkan operasi untuk melawan potensi masuknya drone, roket, dan rudal.

Pengerahan pasukan AS terbaru ini terkait dengan rencana AS untuk mengerahkan sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) dan baterai rudal Patriot.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian mengatakan kepada PBB pada hari Kamis bahwa jika pembalasan Israel terhadap militan Hamas Palestina di Jalur Gaza tidak berakhir, maka Amerika Serikat “tidak akan terhindar dari serangan ini.”

Pekan lalu di lepas pantai Yaman, sebuah kapal perang AS menembak jatuh lebih dari selusin drone dan empat rudal jelajah yang ditembakkan oleh Houthi yang didukung Iran.

Meningkatnya ketegangan telah membuat personel AS selalu waspada. Selama alarm palsu di pangkalan udara Al-Asad di Irak pada hari Kamis, seorang kontraktor sipil meninggal karena serangan jantung.