Berbagai Jenis Minyak Atsiri, Bahan Baku, dan Manfaatnya

ERA.id - Indonesia kaya akan keragaman hayati yang bisa dijadikan bahan untuk membuat minyak atsiri atau essential oil. Selain itu, manfaat dan jenis minyak atsiri juga sangat banyak.

Diperkirakan, tanaman penghasil minyak ini mencapai 200 spesies. Minyak  atsiri bisa dibuat dari masing-masing bagian tanaman, yaitu bunga, daun, biji, kulit, akar atau rhizome, bahkan buahnya.

Mengenal Minyak Atsiri

Minyak atsiri merupakan zat berbau yang ada di dalam tanaman. Ada beberapa nama lain yang disandang minyak atsiri, seperti minyak eteris, minyak menguap, dan minyak esensial.

Secara umum, minyak atsiri tidak berwarna saat dalam keadaan segar dan murni. Jika mengalami penyimpanan dalam waktu yang lama, minyak atsiri bisa teroksidasi dan mengalami perubahan warna menjadi agak keruh.

Untuk mencegah hal tersebut, hal yang perlu diperhatikan adalah cara penyimpanan. Minyak atsiri perlu disimpan di dalam bejana gelas berwarna gelap, diisi hingga penuh, ditutup rapat, dan disimpan di tempat yang kering dan sejuk.

Dikutip dari situs resmi Kemenperin, pengolahan minyak atsiri di Indonesia biasanya menggunakan sistem distilasi. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melakukan ekstraksi/isolasi minyak atsiri, seperti penyulingan (distillation), pengepresan (pressing), ekstraksi dengan pelarut menguap (solvent extraction), dan ekstraksi dengan lemak.

Cara mengambil atsiri dari bahan baku sereh wangi, kayu putih, cengkeh, nilam, pala, akar wangi, jahe, cendana, jeruk purut, gaharu, kenanga, gurjun, kemukus, dan lajah gowa dilakukan dengan distilasi uap. Cara mengambil atsiri dari bahan baku kayu manis, masoyi, dan lada hitam dilakukan dengan distilasi uap.

Meracik minyak atsiri (pexels)

Manfaat dan Jenis Minyak Atsiri

Ada banyak sekali manfaat dari minyak atsiri. Minyak ini biasa digunakan sebagai bahan pengikat (fixatif) dalam pembuatan kosmetik, pewangi, parfum, farmasi, dan bahan penyedap (industri makanan dan minuman). Minyak atsiri juga bisa dijadikan bumbu, misalnya cengkeh dan kemukus.

Hampir semua jenis atsiri bersifat antibakteri. Sebagian jenis atsiri bisa dijadikan antiseptik, bahkan beberapa di antaranya punya fungsi spesifik, seperti minyak sereh (antinyamuk), minyak kayu putih (anti-iritasi), minyak jeruk purut (anti-depresi), minyak pala (anti-inflammatori), minyak jahe (stimulan, analgesik, antiradang), serta minyak gaharu (anti-rematik).

Selain minyak-minyak tersebut masih banyak jenis minyak atsiri yang bisa ditemukan dan dimanfaatkan. Ada sekitar 150 jenis minyak atsiri yang diperjualbelikan di pasar internasional dan 40 jenis di antaranya diproduksi di dalam negeri.

Berikut ini adalah beberapa jenis minyak atsiri yang bisa Anda temukan di pasaran.

  • Minyak cengkeh
  • Minyak nilam
  • Minyak melati
  • Minyak bunga mawar
  • Minyak kayu manis
  • Minyak akar wangi
  • Minyak cendana
  • Minyak kemukus
  • Minyak nilam
  • Minyak kenanga
  • Minyak pala
  • Minyak kayu putih

Itu masih sebagian kecil dari total jenis minyak atsiri yang ada di pasaran. Anda bisa mendapatkan berbagai jenis minyak tergantung kebutuhan Anda. Untuk mendaptkan informasi menarik lainnya, ikuti terus Era.id.