Apa Itu Hidden Hunger dan Mengapa Begitu Berbahaya?
ERA.id - Saat berbicara tentang gizi, banyak yang langsung memikirkan isu terkait kelaparan dan kekurangan makanan. Padahal ada masalah gizi yang sering terlupakan dan tak kalah seriusnya, yaitu hidden hunger. Apa itu hidden hunger?
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam hidden hunger, dan menelusuri bagaimana hal ini dapat mempengaruhi kesehatan individu dan masyarakat, serta upaya-upaya untuk mengatasinya.
Apa Itu Hidden Hunger?
Dilansir dari Nestlé Nutrition Institute, Hidden Hunger merujuk pada kekurangan zat gizi esensial, seperti vitamin dan mineral (yang secara kolektif disebut mikronutrien), yang terjadi pada manusia tanpa menunjukkan tanda dan gejala penyakit kekurangan mikronutrien.
Perlu diketahui, sejarah panjang penemuan vitamin dan mineral esensial telah mencapai kesuksesan besar dalam mencegah dan mengobati gangguan kekurangan klasik yang terkait seperti rakhitis, sariawan, dan anemia.
Namun baru-baru ini para ilmuwan menyadari bahwa asupan mikronutrien yang tidak mencukupi dapat memiliki konsekuensi kesehatan bahkan tanpa gejala penyakit yang jelas.
Pada periode 1.000 hari kelahiran hingga akhir tahun kedua adalah periode kritis untuk pertumbuhan dan perkembangan yang memerlukan pasokan mikronutrien yang memadai.
Selama periode 1.000 hari, Hidden hunger merupakan masalah bukan hanya di negara-negara berpendapatan rendah tetapi juga di negara-negara berpendapatan menengah dan tinggi.
Kemiskinan dan kurangnya pengetahuan tentang pentingnya keragaman makanan adalah kondisi dasar yang menyebabkan ketidakamanan pangan dan diet berkualitas buruk. Hidden hunger selama kehamilan juga dapat mengakibatkan pembatasan pertumbuhan intrauterin dengan konsekuensi bagi perkembangan anak.
Oleh karena itu, pada anak yang berusia di atas 6 bulan, penting untuk memenuhi kebutuhan mikronutrien melalui makanan pendamping ASI (MPASI), baik yang disiapkan sendiri atau yang tersedia secara komersial.
Hidden hunger perlu diperhatikan terutama selama periode tertentu, yaitu masa perkembangan sistem kekebalan anak yang terjadi antara usia 0-8 tahun.
"Secara alami, seiring bertambahnya usia anak, kebutuhan gizi anak juga meningkat. ASI eksklusif hanya dapat memenuhi kebutuhan gizi anak secara penuh selama sekitar 4 hingga 6 bulan," kata Dr. dr. Lanny Christine Gultom, SpA(K), seorang dokter anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Ketika anak berusia antara 4-6 bulan, ASI saja tidak lagi mencukupi untuk memenuhi kebutuhan gizi harian anak secara lengkap, sehingga orang tua perlu memperkenalkan MPASI.
MPASI, seperti yang dijelaskan oleh Lanny, harus dapat memberikan berbagai nutrisi, termasuk 29 persen energi dan 21 persen protein.
"Yang sangat penting adalah mikronutrien seperti seng, zat besi, dan vitamin D," kata Lanny.
Lanny juga juga menjelaskan bahwa ada banyak bahan makanan kaya nutrisi yang dapat diolah menjadi MPASI untuk mencegah hidden hunger, seperti hati ayam, hati sapi, daging sapi, wortel, ikan, telur, dan kurma, yang mengandung banyak vitamin dan mineral, termasuk vitamin B kompleks yang diperlukan untuk pembentukan energi dan jaringan tubuh.
Selain apa itu hidden hunger, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…