Kasus Hoaks Ratna Harus Jadi Peringatan Seluruh Pihak
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin, Johnny G Plate menilai, survei ini membuktikan masyarakat tak suka dibohongi.
"Memang perlu berhati-hati, kebohongan yang pada ujungnya terungkap itu tidak disukai masyarakat," kata Johnny kepada wartawan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (23/10/2018).
Ketidaksukaan masyarakat masyarakat dengan kasus hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet itu, jadi pemicu pindahnya dukungan masyarakat dari paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kepada paslon nomor 01 Jokowi-Ma’ruf Amin.
"Ini merupakan peringatan bagi kita sekalian, tidak saja berita bohong tapi hate speech juga tidak disukai. Apabila nanti terungkap dan soal mengungkapnya hanya waktu. Masyarakat sudah sangat cerdas hanya waktu dan pada saat terungkap rakyat akan memilih pemimpin yang jujur," ujar Sekjen Partai Nasdem itu.
Baca Juga : Prabowo Akui Grasak-Grusuk Sampaikan Informasi soal Ratna
Supaya kalian tahu, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis survei tentang pengaruh kasus hoaks Ratna Sarumpaet, terhadap elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu Presiden 2019.
Hasilnya pasangan calon nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf diuntungkan dengan didukung oleh 57 persen responden, sedangkan paslon nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga didukung sebanyak 28,6 persen. Sementara 13,7 persen responden memilih tidak menjawab.
"Hal ini menunjukkan bahwa saat ini pasangan Jokowi-Ma'ruf masih unggul dibandingkan dengan pasangan Prabowo-Sandiaga," tutur Peneliti LSI Denny JA Ikrama Masloman di Kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (23/10/2018).
Baca Juga : LSI: Hoaks Ratna Gerus 17,9 Persen Pendukung Prabowo
Jika melihat trennya, pasangan calon Jokowi-Ma'ruf memiliki dukungan sebanyak 53,2 persen pada bulan September dan 52,2 persen pada bulan Agustus. Sementara itu, pasangan calon Prabowo-Sandiaga memiliki dukungan sebanyak 29,2 persen pada bulan September dan 29,5 persen pada bulan Agustus.
"Meskipun perubahannya tak signifikan, ada kenaikan dukungan terhadap pasangan Jokowi-Ma'ruf dan penurunan dukungan terhadap pasangan Prabowo-Sandiaga setelah kasus hoaks Ratna Sarumpaet" ucap dia.