Alasan Anies Naik Argo Parahyangan Ketimbang Whoosh ke Bandung
ERA.id - Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, mengungkapkan pilihannya dalam menggunakan moda transportasi publik saat perjalanan ke Bandung, Jawa Barat.
Apa alasan Anies naik Argo Parahyangan ketimbang Whoosh ke Bandung?
Keputusan Anies menimbulkan pertanyaan mengenai alasan di balik pilihan tersebut, serta memunculkan diskusi mengenai keunggulan dan alasan di balik preferensi Anies Baswedan terhadap moda transportasi tersebut.
Alasan Anies Naik Argo Parahyangan Ketimbang Whoosh ke Bandung
Anies menyatakan pilihannya pada kereta Argo Parahyangan karena belum pernah memiliki pengalaman naik kereta cepat Whoosh. Karena alasan ini, Anies hingga saat ini terus memilih kereta Argo Parahyangan ketika melakukan perjalanan antara Jakarta dan Bandung.
"Gini, saya belum pernah naik Whoosh kalau Parahyangan saya sering naik. Jadi saya pilih Argo Parahyangan," jelas Anies.
Anies juga mengajukan pertanyaan kepada para hadirin, siapa yang memiliki preferensi serupa dengannya.
Selain mengakui belum pernah menggunakan kereta tercepat di Asia Tenggara, Anies menyebut bahwa ia lebih suka menggunakan Argo Parahyangan karena stasiunnya yang terletak di pusat kota. Hal ini berbeda dengan stasiun Whoosh yang terletak di luar Kota Bandung. "Karena berangkatnya dari Stasiun Bandung," jelas Anies.
Tentang Kereta Cepat Whoosh
Kereta cepat Jakarta Bandung yang diberi nama Whoosh merujuk pada singkatan dari 'Waktu, Hemat, Operasi, Optimal, Sistem, Handal'. Ini diartikan sebagai representasi kecepatan yang menjadi kesan utama saat mengetahui kinerja kereta tersebut.
Penamaan Whoosh sendiri bertujuan meningkatkan kebanggaan dan cinta masyarakat Indonesia terhadap inovasi layanan transportasi kereta cepat.
Sementara itu, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) meningkatkan jumlah perjalanan reguler kereta cepat Whoosh dari 28 menjadi 48 perjalanan per hari pada bulan Desember 2023.
Manajer Corporate Communication KCIC, Emir Monti, menjelaskan bahwa penambahan ini direncanakan untuk menyediakan 40 hingga 48 perjalanan setiap hari.
Dengan demikian, setiap hari Senin hingga Kamis, Whoosh akan menawarkan 40 perjalanan, sedangkan pada Jumat hingga Minggu, akan disediakan 48 perjalanan. Peningkatan ini sejalan dengan permintaan yang terus meningkat dari masyarakat terhadap layanan Kereta Cepat Whoosh.
Sejak mulai beroperasi komersial pada bulan Oktober, Kereta Cepat Whoosh telah melayani sebanyak 600 ribu penumpang, dengan rata-rata 7.200 penumpang per hari.
Emir, Manajer Corporate Communication KCIC, menyatakan bahwa tingkat okupansi mencapai sekitar 85 persen pada hari kerja dan mencapai 90 hingga 99 persen pada akhir pekan untuk setiap perjalanan yang dioperasikan.
Emir juga menambahkan bahwa penjualan tiket Whoosh sudah dibuka H-7 sebelum keberangkatan melalui berbagai platform, termasuk aplikasi Whoosh, Access by KAI, Livin by Mandiri, web ticket.kcic.co.id, Brimo, BNI Mobile, serta melalui loket dan mesin penjual tiket di stasiun.
Sebagai informasi, KCIC akan menerapkan tarif promo baru untuk tiket Kereta Cepat Whoosh mulai Desember 2023.
Harga tiket Whoosh yang sebelumnya Rp150.000 akan ditingkatkan menjadi Rp200.000 untuk perjalanan pada hari Senin hingga Kamis, dan Rp250.000 untuk akhir pekan Jumat hingga Minggu, khusus untuk kelas Premium Economy.
Seluruh tarif tersebut juga sudah termasuk perjalanan gratis menggunakan KA Feeder dari Stasiun Padalarang menuju Stasiun Bandung dan sebaliknya.
Selain alasan anies naik argo parahyangan ketimbang whoosh ke bandung, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…