Gelar Safari Natal, Timnas AMIN Sebut Anies Ingin Hapus Isu Intoleransi di Pilkada DKI 2017
ERA.id - Kapten Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), M. Syaugi mengatakan, safari Natal yang akan dilakukan pasangan capres-cawapres nomor urut satu ini untuk menepis isu intoleransi.
Menurutnya, Anies ingin menghilangkan stigma intoleransi yang melekat sejak Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Saat itu, Anies dianggap dengkan kelompok kanan yang menjadi pendukungnya.
"Ini untuk membuktikan kembali bahwa memang tidak ada intoleran itu, dengan salah satunya dengan safari Natal ini," kata Syaugi di Rumah Pemenangan AMIN, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/12/2023).
Kata Syaugi, Anies ingin membuktikan bahwa dia merupakan calon pemimpin yang bisa merangkul semua pihak dan kelompok.
"Jadi beliau tetap ingin merangkul semua pihak seringkali dikatakan yang kecil dibesarkan, yang besar jangan dikecilkan, tapi tetap lebih besar lagi," katanya.
Mantan Kabasarnas itu menambahkan, selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies kerap mengeluarkan kebijakan yang memenuhi aspek toleransi pada umat beragama, mulai dari pemberian bantuan pada rumah ibadah hingga penerbitan izin mendirikan bangunan pada tempat-tempat keagamaan.
"Sebenarnya sudah disampaikan, Pak Anies ini sudah membuktikan bahwa masalah toleransi ini kepada semua bukan hanya masalah beragama, berusaha, semua diberikan keadilan, pendidikan, diberikan keadilan, dan kesetaraan," jelas Syaugi.
Dalam kesempatan itu, Syaugi menegaskan kegiatan perayaan Natal bersama pasangan capres-cawapresnya selama masa kampanye Pilpres 2024 ini tidak dilakukan di gereja, melainkan aula atau ruangan terbuka.
Mengingat, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum jelas melarang kegiatan kampanye politik di tempat ibadah.
"Memang secara aturan tidak boleh. Mungkin dalam perjalanan safari, beliau-beliau ini akan memberitahukan hal-hal baik apa yang sudah dilakukan oleh Pak Anies ini, bisa door to door. Jadi, tidak harus di tempat ibadah, memang enggak boleh di situ. Ini kan dalam rangka merayakan saja," ungkap Syaugi.