Dugaan Penyelundupan Manusia Dibalik Pengungsi Rohingnya dan Sikap Pemerintah Indonesia
ERA.id - Menghadapi gelombang pengungsi Rohingya yang mencapai perairan Indonesia, kini negara berada dalam situasi yang membingungkan antara kewajiban kemanusiaan dan perlindungan keamanan nasional. Hal tersebut diperparah lantaran adanya dugaan penyelundupan manusia dibalik pengungsi Rohingnya.
Dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang diungkap Presiden Joko Widodo menambah kompleksitas kondisi ini. Indonesia berada di tengah dilema menghadapi isu penyelundupan manusia di balik krisis pengungsi Rohingya di Aceh.
Dugaan Penyelundupan Manusia Dibalik Pengungsi Rohingnya
Pemerintah Indonesia telah menayangkan lonjakan penyelundupan manusia atas meningkatnya jumlah Muslim Rohingya yang memasuki negara dalam beberapa minggu terakhir, hal tersebut sebagaimana dijelaskan Presiden Joko Widodo pada hari Jumat lalu.
Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa ia menerima "laporan tentang peningkatan jumlah pengungsi Rohingya yang memasuki wilayah Indonesia, terutama Provinsi Aceh."
"Ada kecurigaan kuat bahwa ada keterlibatan jaringan perdagangan manusia kriminal dalam aliran pengungsi ini," katanya, Jokowi menambahkan bahwa "pemerintah akan mengambil tindakan tegas terhadap pelaku perdagangan orang."
Polisi mengatakan telah menangkap tiga warga Aceh atas tuduhan perdagangan manusia pada Jumat 8 Desember 2023. Mereka dicurigai membantu 30 pengungsi Rohingya meninggalkan kamp mereka di kota Lhokseumawe.
Para tersangka diberi 1,8 juta rupiah ($115) untuk menyelundupkan para pengungsi dari kamp ke kota Medan di provinsi Sumatera Utara, jelas pihak kepolisian Lhokseumawe.
740 Ribu Muslim Rohingnya Melarikan Diri Sejak 2017
Sejak Agustus 2017, sekitar 740.000 Muslim Rohingya melarikan diri dari Myanmar yang mayoritas beragama Buddha ke kamp-kamp di Bangladesh.
Pasukan keamanan Myanmar dituduh melakukan pemerkosaan massal, pembunuhan, dan pembakaran ribuan rumah Rohingya. Hal tersebut membuat pengadilan internasional sedang mempertimbangkan apakah tindakan mereka merupakan genosida.
Sebagian besar pengungsi yang pergi melalui laut berusaha mencapai Malaysia yang mayoritas berpenduduk Muslim berharap menemukan pekerjaan di sana. Namun Thailand menolak mereka atau menahan mereka.
Sejak November, lebih dari 1.000 pengungsi Rohingya telah tiba dengan perahu di provinsi paling utara Indonesia, Aceh.
Kedatangan terbaru tercatat ada 139 pengungsi datang, termasuk perempuan dan anak-anak, mendarat pada hari Minggu 10 Desember 2023. Kedatangan diikuti oleh protes dari warga setempat yang menuntut mereka dipindahkan. Warga Aceh diketahui telah dua kali menghalangi pendaratan ratusan pengungsi Rohingya di pantai.
Jokowi: Pengungsi Akan Dibantu Sementara
Jokowi mengatakan pemerintahnya akan memberikan bantuan sementara untuk pengungsi Rohingya sambil tetap memprioritaskan kepentingan penduduk setempat. Selain itu, Indonesia akan bekerja sama dengan organisasi internasional untuk menyelesaikan masalah pengungsi Rohingya di negara itu.
Kelompok bantuan Save the Children mengatakan (dalam laporan tanggal 22 November) bahwa 465 anak Rohingya telah tiba di Indonesia dengan perahu sepekan sebelumnya. Organisasi tersebut juga mengatakan jumlah pengungsi yang berlayar telah meningkat lebih dari 80%.
Save the Children juga mengatakan lebih dari 3.570 Muslim Rohingya telah meninggalkan Bangladesh dan Myanmar tahun ini. Angka tersebut naik dari hampir 2.000 pada periode yang sama tahun 2022. Total dari pengungsu yang pergi tahun ini, 225 diketahui telah meninggal atau hilang, dengan banyak lainnya belum diketahui keberadaannya.
PBB memperkirakan 400 Muslim Rohingya berada di dua perahu yang mengapung di Laut Andaman tanpa persediaan yang memadai dan diperkirakan tidak dapat bertahan hidup.
Selain dugaan penyelundupan manusia dibalik pengungsi rohingnya, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…