Mengenal Pulau Galang di Batam yang Diusulkan Sebagai Tempat Penampungan Pengungsi Rohingnya

ERA.id - Mari mengenal Pulau Galang di Batam, yang baru-baru ini diusulkan sebagai tempat penampungan untuk pengungsi Rohingya oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Kemudian timbul pertanyaan mengenai peran dan potensi pulau ini sebagai upaya penyelesaian masalah kemanusiaan tersebut.

Keputusan Ma’ruf Amin mencerminkan kepedulian tinggi terhadap nasib para pengungsi Rohingya, serta mengajak kita untuk lebih memahami Pulau Galang sebagai potensi solusi bagi persoalan kemanusiaan yang mendesak.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai Pulau Galang, sejarahnya, dan bagaimana peran potensialnya dapat memberikan dampak positif terhadap penanganan krisis pengungsi Rohingya.

Pulang Galang Berlokasi di Kota Batam, Kepulauan Riau (X)

Mengenal Pulau Galang Berdasarkan Cerita Rakyat

Berlokasi di Kota Batam, Kepulauan Riau, Pulau Galang memiliki sejarah yang menarik. Melansir informasi dari laman kemdikbud, kata "Galang" memiliki arti "landasan."

Asal usul nama Pulau Galang dapat ditelusuri kembali ke masa Kesultanan Malaka pada abad ke-16. Pada saat itu, pulau ini menjadi tempat strategis untuk pembangunan bahtera raja karena disediakan kayu seraya yang melimpah.

Menurut cerita rakyat yang berkembang di sekitar Pulau Galang, asal usul nama "Galang" berasal dari seorang penduduk setempat bernama Canang.  Kemudian saat proses pembuatan kapal untuk Sultan Malaka, muncul seorang penduduk lokal bernama Canang. Meskipun demikian, Canang diusir oleh para pembuat kapal karena dianggap mengganggu proses konstruksi.

Canang yang bersumpah bahwa lancang yang sedang dibuat tidak akan turun ke laut. Meskipun Canang bersumpah, pasukan Raja Melaka tidak menghiraukannya, dan ternyata lancang tersebut benar-benar tidak bisa turun ke laut.

Kemudian agar lancang dapat turun ke laut, diperlukan landasan berupa 7 orang wanita hamil anak pertama. Wanita-wanita ini menjadi landasan turunnya lancang ke laut, dan pulau ini kemudian dikenal sebagai Galangan, yang bermakna manusia dijadikan galang.

Menjadi Pusat Bajak Laut

Pulau Galang kemudian menjadi pusat konsentrasi lanun atau bajak laut yang memiliki kekuatan luar biasa. Mereka hanya bisa dikalahkan oleh Raja Kecil dari Pagaruyung.

Para lanun ini dipimpin oleh 7 panglima yang lahir dari wanita-wanita hamil anak pertama yang menjadi landasan lancang. Karena rasa dendam terhadap penggunaan ibu mereka sebagai landasan, para panglima ini menjadi pemberani dan tidak pernah putus asa.

Mereka kemudian melahirkan anak laki-laki yang menjadi 7 panglima Galang yang menguasai pulau-pulau di sekitar, seperti Pulau Abang, Pulau Sembur, Pulau Cate, Pulau Tokok, Pulau Selat Nenek, Pulau Pecung, dan Pulau Panjang.

Cerita rakyat ini mencerminkan bahwa Pulau Galang dan sekitarnya memiliki kisah sejarah yang kaya, yang melibatkan elemen-elemen mistis dan peperangan.

Selain bersumber dari cerita lisan, sebagian kisah ini juga terdokumentasi dalam beberapa sumber sejarah tertulis, menggambarkan kehidupan penuh tantangan di perairan Pulau Galang yang pernah menjadi saksi penyerangan lanun pada masa lalu.

Selain mengenal pulau galang, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…