Dokter Forensik: Ada Kejanggalan dari Hasil Autopsi Dua Personel Band di Surabaya yang Tewas Usai Tenggak Miras

ERA.id - Tiga personel Band Surabaya yang tewas minum minuman alkohol usai kegiatan di Cruz Lounge Bar Vasa Hotel. Kini dua diantaranya yakni RZ dan RF telah dilakukan proses autopsi.

Kepala Instansi Dokter Forensik dan Medikolehal RSU Dr Soetomo dr abdul Aziz menyampaikan pihaknya telah menerima atopsi dua orang korban miras RZ (Soxophone) dan RF (Drummer), pada Selasa (26/12/2023) lalu.

“Pertama kita terima pada tanggal 26 Desember pukul 01.00 WIB dini hari. Dan yang kedua kita terima tanggal 26 Desember jam 13.30 WIB. Itu dari internal Soetomo karena memang mengalami perawatan di Soetomo,”kata dr Abdul Aziz saat konferensi pers di RSUD Dr Soetomo, Jumat (29/12/2023).

dr Abdul mengatakan dalam hasil autopsi tersebut ditemukan kelainan-kelainan kepada dua korban RZ dan RF yang masih tanda tanya akibat meninggal karena alkohol atau tidak.

“Kita menegakkan apakah itu memang meninggal oleh karena alkohol atau tidak, dalam pemeriksaan penunjang untuk sampai saat ini masih dalam proses pemeriksaan,” ujarnya.  

Karena itu, kata dia, pihaknya masih melakukan proses pemeriksaan, untuk mengetahui zat yang diminum butuh pemeriksaan penunjang. Apakah mengandung jenis etanol atau metanol ataupun isopotanol.

“itu harus dikonfirmasi dari pihak labratorium, Meskipun dari informasi kan termasuk di media itu kan disebutkan merknya vodka sama. Itu orang lama kan ngomongnya alkohol. Alkohol itu macem-macem. Dan alkohol yang sering dikonsumsi adalah jenis etanol,”jenisnya.

Sedangkan metanol, lanjutnya menjelaskan, itu jarang digunakan untuk alkohol. Tetapi, bisa jadi penyalahgunaan sering digunakan.

“Mungkin orang awan tidak paham dengan metanol. Metanol itu kalau di masyarakat itu spiritus. Makanya pemerintah memberi tanda khusus pada alkohol yang jenis metanol itu dengan warna,”jelasnya.

Diketahui dari pihak kepolisian yang menyidik menduga ada tiga jenis minuman yang dicampur oleh bartender atau pramutama bar, yakni vodka, rum, dan jus kemasan rasa cranberries. Yang dikonsumsi alkohol 40 persen.

“Kalau alkohol yang etanol itu kan dosis letal. Dosis Etanol itu yang orang bilang alkohol pada umumnya. 0,5 persen di dalam darah sudah bisa membunuh.Yang dikonsumsi publik itu yang etanol. Tapi metanol resikonya bisa lebih berbahaya,”ujarnya.

Lebih lanjut dr Abdul menyampaikan pihaknya juga belum mengetahui riwayat penyakit dari dua korban miras yang meninggal.

“Kami belum dapat informasi dari para informan,”tuturnya.

Namun, ia menjelaskan memang efek dari racun itu dipengaruhi cara masuk kedalam tubuh, kondisinya, usianya, kebiasaan orang menenggak alkohol. Kemudian, kekuatan tubuhnya.

“kita yang tidak biasa itu lebih kuat dia daripada kita. Ketiga, racun itu sendiri, dosisnya, sinergismenya dengan zat lain,  pengaruh bagaiaman racun bekerja pada tubuh sehingga menyebabkan kondisi korban parah ketika minum itu,” pungkasnya.