Mahfud MD Sebut Food Estate Gagal dan Rusak Lingkungan: yang Bener Saja, Rugi Dong KIta
ERA.id - Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Mahfud MD menyindir langsung terkait program food estate yang dianggap gagal dan merusak lingkungan.
"Kami punya program, petani bangga bertani, di laut jaya nelayan sejahtera. Jangan seperti food estate yang gagal merusak lingkungan, yang bener aja, rugi dong kita," kata Mahfud MD dalam debat Cawapres 2024 di JCC Jakarta, Minggu (21/1/2024).
Dalam kesempatan itu, Mahfud mengatakan, bahwa saat ini subsidi pupuk oleh pemerintah semakin naik terus setiap tahunya. Padahal para petani dan lahannya semakin sedikit.
"Sumber daya alam kita kaya tapi pangan belum berdaulat, petani makin sedikit, lahan pertanian makin sedikit, tapi subsidi pupuk semakin besar, pasti ada yang salah. petaninya sedikit, lahannya sedikit kok subsisi setiap tahun terus naik pasti ada yang salah," ujar Mahfud.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan alasan memilih Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk memimpin pelaksanaan lumbung pangan di Kalimantan Tengah.
"Yang namanya pertahanan itu bukan hanya urusan alutsista (alat utama sistem persenjataan), tetapi juga ketahanan di bidang pangan menjadi salah satu bagian dari itu dan sudah disampaikan Menhan dengan hitung-hitungan cost berapa, anggaran berapa dalam membangun food estate yang ada di Kapuas dan Pulang Pisau," kata Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan sejumlah media massa di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/7).
Pada 9 Juli 2020 lalu, Presiden Jokowi bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan sejumlah menteri terkait lainnya meninjau lokasi pengembangan lumbung pangan baru di Kabupaten Kapuas dan Desa Belanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau.
Di kabupaten tersebut, terdapat kurang lebih 10.000 hektare lahan potensial yang nantinya akan dikembangkan menjadi lumbung pangan baru.
"Kemarin kan sudah saya sampaikan bahwa food estate itu berangkat dari peringatan FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian) bahwa akan ada krisis pangan dunia, sehingga perlu kita antisipasi cepat dengan membuat cadangan pangan strategis," kata Presiden.
Meski Menhan Prabowo di food estate tersebut yang memimpin, tapi Kementerian Pertanian juga mendukung program tersebut.
"Tapi tetap Mentan kan juga back up di situ. Nanti urusan pertanian dan pangan yang lain ya tetap Mentan," ujar Presiden Jokowi.
Menurut Presiden, pada 2020, setidaknya akan diselesaikan terlebih dahulu lahan seluas 30.000 hektare dan akan meningkat hingga dua tahun ke depan.
"Tapi saya perlu sampaikan, kemarin saya lupa bahwa di Kalteng itu bukan gambut loh ya, tidak. Semua sudah lama kita cek, itu aluvial (endapan) semua. Itu di luar gambut dan saya kira tidak akan mengganggu lingkungan yang ada. Kita tahu gambut di mana titiknya, mana yang gambut, sedalam apa, ada semua," ujar Presiden lagi.