Survei: Jokowi Ungguli Prabowo di Jawa Barat
"Jika Pilpres dilaksanakan di Jawa Barat hari ini, elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebesar 28,8 persen. Sedangkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebesar 23,7 persen," kata Direktur Indopolling Network Wempy Hadir dalam diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (6/11/2018).
Sedangkan responden yang belum menentukan yang masih menyatakan dukungan terhadap paslon yang berlaga di Pilpres 2019 sebesar 29,8 persen, dan yang belum memutuskan untuk memilih mencapai 17,8 persen.
Untuk hasil pertanyaan terbuka atau top of mind, dalam survei yang dilakukan dengan metode multistage random sampling Jokowi-Ma'ruf juga unggul dengan angka 27 persen. Sedangkan Prabowo-Subianto memperoleh angka 21,4 persen. "Sedangkan yang masih menyatakan rahasia sebesar 22,4 persen dan yang tidak tahu 29,2 persen," jelasnya.
Wempy menjelaskan, survei Indopolling Network ini menggunakan metode multistage random sampling dan dengan margin of error 2,8 persen.
Menanggapi itu, Ketua DPP Gerindra yang juga menjadi caleg di Jawa Barat Agnes Angelica mengatakan hasil survei Indopolling Network ini tak jauh berbeda dengan hasil survei yang ada di internalnya. Sehingga, tim pemenangan Prabowo-Sandiaga Uno turun ke lapangan dan hasilnya ada peningkatan angka pemilih di Jawa Barat.
"Memang hasilnya tidak jauh berbeda, khususnya untuk Garut dan Tasik, kemudian Ciamis dan Pangandaran. Tapi setelah turun satu setengah bulan, tingkat responden publik, antusias terhadap pasangan nomor urut 02 itu, terutama di Garut, memang meningkat," jelas Agnes.
Sedangkan Ketua DPP PDI Perjuangan Bambang D.H mengungkapkan, partainya bersyukur dengan hasil survei yang menyebut Jokowi-Ma'ruf Amin saat ini unggul. Namun, menurutnya masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikannya demi menjaga suara hingga Pilpres 2019.
"Cukup menggembirakan. Karena Pilpres 2014 Jabar kalah. Tapi masih banyak pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan. Mesin partai harus digedor lagi," ungkap Bambang.
Tingkat kepuasan rakyat Jabar terhadap kinerja Jokowi tinggi
Selain menyoroti soal elektabilitas, survei ini juga menyebut rakyat Jawa Barat mengapresiasi kinerja Jokowi selama masa pemerintahannya. Menurut Wempy, hanya ada 37,8 persen masyarakat Jabar yang tidak puas dengan kinerja Jokowi. Sementara, untuk tingkat kepuasan rakyat Jabar terhadap kinerja Jokowi mencapai 55,3 persen.
"Sementara penilaian terhadap keberhasilan kinerja Jokowi mencapai 54,9 persen. Masih terdapat 37,6 persen rakyat Jabar yang menyebut Jokowi belum berhasil di Jabar sementara 7,3 persen tidak menjawab," jelas Wempy.
Dari hasil survei ini, masyarakat juga menilai Jokowi-Jusuf Kalla berhasil dalam menyediakan layanan pendidikan dan sekolah sebesar 73,5 persen, menyediakan layanan kesehatan dan pengobatan sebesar 71,8 persen, membangun sarana dan prasarana infrastruktur sebesar 68,5 persen, menjamin keamanan dan mengatasi masalah kejahatan sebesar 58,4 persen, serta penanggulangan bencana alam sebesar 58,3 persen.
"Sementara kinerja pemerintahan Jokowi-JK dinilai kurang berhasil dalam hal penyediaan lapangan pekerjaan, pemberantasan korupsi, dan menyediakan perumahan murah untuk masyarakat," kata dia.