Kronologi Modus Pencurian di Bus Budiman, Pelaku Sempat Negosiasi Tukar Kata Sandi dengan Barang Curian

ERA.id - Aksi pencurian di dalam bus kembali terjadi. Kali ini seorang penumpang bus Budiman mengaku kehilangan laptop beserta iPad yang ditukar dengan buku dan air mineral.

Pencurian itu dialami oleh seorang wanita lewat akun @ambisitidurr di X atau Twitter. Dalam cuitannya, akun itu mengaku mengalami pencurian di dalam bus Budiman tujuan Cicaheum, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (27/1/2024).

"Teman-teman pernah dengar Bus Budiman? Kasusnya mirip sekali dengan Rosalia Indah, aku kehilangan Ipad, laptop, dan sejumlah uang dalam bus, dicuri dan ditukar dengan 2 buku dan 1 air mineral. Lucunya, penipunya terus mencoba bernegosiasi untuk tukar file dengan kata sandi Ipad," tulis akun tersebut.

Pemilik akun mengaku barang berharga miliknya dicuri dari dalam tas yang tertutup rapat saat ia menaiki bus Budiman nomor R284 dengan nomor polisi Z 7517 MF. Saat itu korban menaiki bus Budiman dari Wonosobo bersama salah satu rekannya.

Aci, korban yang kehilangan laptop dan iPad itu mengatakan dirinya sudah curiga akan kejadian tersebut sejak memesan tiket di terminal. Saat itu, kata Aci, dia dan temannya langsung diberi nomor kursi dan ditempatkan di posisi tengah.

"Hal yg menurut kami janggal dari awal adlh pihak bus lgsg memberi nomor kursi (tanpa dipersilahkan untuk memilih) pdhal semua kursi dlm bis itu kosong. Kami duduk di kursi 17-18 yg posisinya ada di tngah. Kami berpikir kursi lain sdh di pesan & penumpangnya naik dr terminal lain," katanya.

Lalu, kata Aci, ketika hendak menaiki bus, dia sempat ditanya oleh kondektur bus soal jumlah orang yang akan naik. Namun saat itu dia tidak curiga terhadap kondektur bus sehingga memilih untuk tetap duduk di kursi yang ditentukan. Menurutnya, saat berangkat, di dalam bus berisi sekitar 10 orang termasuk sopir dan kondektur.

Selama di perjalanan, Aci mengaku sempat berhenti di rest area untuk makan malam di kawasan Banyumas, Jawa Tengah. Saat itu, dia mengaku tidak sepenuhnya tidur dan masih memantau serta menjaga tasnya yang berisi laptop serta iPad.

"Selama perjalanan setelah dari rest area tersebut, sebetulnya kami tidur ayam (tidur-bangun33x). Kedua tas yang berisi barang2 berharga kami, kami letakkan di bawah kursi yang dekat dengan jendela dan saling berjajar. Ketika perjalanan jauh itu, kaki Adam lurus menutup akses tas karena dia duduk di dekat jalan," katanya.

"Sementara aku yang duduk di kursi dekat kaca, kakiku mengincak kecil tas yang ada di bawah. Sayangnya, ketika tdk sengaja tertidur dan bangun saat sampai di Cileunyi, tdk terpikir oleh kami untuk mengecek barang bawaan krn berat dan posisi tas masih sama spt semula," sambungnya.

Saat tiba di Cileunyi, beberapa penumpang turun dari bus. Namun Aci dan temannya tetap melanjutkan perjalanan tanpa menaruh curiga barang berharganya dicuri. Sayangnya saat tiba di kediamannya, Aci terkejut saat tahu laptop, iPad, dan juga uang yang dibawanya di dalam tas telah dicuri.

Barang-barang berharga miliknya itu ditukar dengan dua buku tebal serta satu botol air mineral. Aci pun bergegas untuk melacak keberadaan iPad miliknya yang dicuri tersebut dan melaporkan kejadian itu ke pihak berwajib.  

"Sesampainya di kosan, diluar dugaan, tas ipad, laptop, dan uang aku hilang dan diganti dengan 2 buku dan 1 air mineral. Setelahnya, aku coba mengamankan berbagai data dan mencoba melacak via icloud, tp lokasinya tdk dpt ditemukan. Aku dan Adam pun bergegas ke polsek Coblong yang kemudian diarahkan untuk ke polsek terdekat dengan TKP (Cibeunying Kidul)," imbuhnya.

Selain melaporkan ke pihak berwajib, Aci juga berusaha untuk meminta pertanggungjawaban dari pihak bus atas kehilangan barang tersebut. Bahkan orang tua Aci turut mendatangi tempat bus untuk melaporkan kejadian tersebut. Sayangnya, pihak bus Budiman tidak menyediakan CCTV dan tidak peduli akan kejadian itu.

"Kondektur bus tdk diketahui keberadaannya dan nomornya tdk bisa dihubungi," katanya.

Korban yang saat itu sudah berusaha mengikhlaskan barang berharganya yang dicuri itu mendadak menerima pesan dari orang tidak dikenal. Orang itu mengaku ditawari laptop dan juga iPad yang mirip dengan kepunyaan Aci dengan harga murah.

Aci dan orang yang diidentifikasi sebagai Dimas itu pun bertukar nomor telepon untuk menindaklanjuti kemungkinan yang terjadi. Namun saat Aci mengirimkan nomor ponsel miliknya, dia justru mendapat notifikasi pesan yang mengarah pada percobaan penipuan.

"Ternyata dia minta nomer buat ngasih kode verifikasi palsu buat buka icloud aku pake nomer Romania. Isinya tentunya fake IMEI dan link dupe-nya apple. Tentunya aku tdk percaya krn UI/UX browser yg berbeda dgn website resmi apple dan jg knapa verifikasi itu malah muncul di hp Adam padahal icloudku pake nomor pribadi," tegasnya.

Pesan itu kemudian berlanjut pada Dimas yang menghubungi Aci lewat nomor ponselnya. Saat itu, kata Aci, dia percaya bahwa Dimas terindikasi sebagai pelaku pencurian yang menyamar hanya demi mendapatkan kata sandi dari iPad miliknya. Tetapi Dimas mengelak bahwa dia adalah pelaku pencurian sesungguhnya.

Korban berusaha untuk 'meladeni' terduga pelaku dengan berpura-pura melakukan negosiasi. Aci pun curiga lantaran Dimas mengetahui dirinya turun di terminal. Padahal menurut Aci, yang mengetahui titik turun dirinya hanya penjual tiket dan beberapa orang yang turun bersama dirinya.

"Aku pura2 nebus&negosiasi, penipu kekeuh mengaku bkn dirinya. Anehnya, org ini tau klo aku turun di terminal smntara org yg mengetahui titik turun aku hanya penjual tiket, dan bbrp org yang turun bersamaku. Mungkin pencurinya slh satu diantaranya, atau mgkn ia tau aku turun dmn," ujarnya.

Setelah dua hari berlalu dari hilangnya barang berharga tersebut, Aci kembali dihubungi oleh seseorang yang mencoba menawarkan negosiasi. Aci menduga saat itu komplotan pelaku sudah berhasil membobol laptop miliknya yang terkunci, namun gagal membuka sandi dari iPad miliknya.

Aci lantas mendapat pesan dari seseorang yang mengaku telah membeli iPad miliknya dan kembali menawarkan negosiasi. Saat itu terduga pelaku bermaksud untuk menukar password iPad dengan file serta data diri milik Aci. Hal ini lantaran Aci sempat mengaku di dua devices tersebut berisikan bahan tugas akhir miliknya.

"Seseorang yang mengaku telah membeli devices aku mencoba menawarkan negosiasi untuk menukar password dengan file dan data milikku. lucunya, beliau ini berencana ingin mengirimkan hardisk ke alamat ketika password dikirimkan," jalasnya.

Lalu, Aci yang tidak percaya pun berusaha untuk 'menipu' balik pelaku pencurian. Saat itu, Aci mengirimkan link untuk mengakses alamat dari pelaku. Sayangnya cara itu sudah diketahui oleh pelaku sehingga menolak untuk membuka file yang diberikan. Namun dari hal tersebut diketahui lokasi pelaku berada di Cileunyi, Bandung, Jawa Barat.

"Sayangnya dia sepertinya sudah sangat ulung dgn trik trik mahasiswa seperti ini :( Tp di link yng aku kasih muncul lokasi ini guys, idk betul gak atau sekadar bot," katanya. 

Lebih lanjut, Aci menegaskan sejauh ini kondisi iPad miliknya masih dalam keadaan terkunci karena pelaku gagal membobolnya. Aci juga sudah mencoba menghubungi pihak kepolisian untuk menindaklanjuti laporannya dan diberi janji untuk dibantu melacak lokasi dari pelaku.

"Nah untuk saat ini, Ipad aku masih dlm kondisi terkunci dan laptop aku sdh brhsl di bobol. Seseorang dari kepolisian Kiaracondong yg sempat aku temui berbaik hati membantu mencarikan IP address dari nmr2 asing yg selama 2 hari ini meneror aku, teman-teman, dan orang tua," pungkasnya.

Diketahui kejadian kehilangan barang berharga di dalam bus bukan kali pertama yang terjadi. Sebelumnya seorang penumpang Rosalia Indah, Dino, juga menjadi korban pelaku kejahatan dengan modus serupa.

Sementara itu, pihak bus Budiman belum memberikan keterangan terkait kabar pencurian tersebut.