Mahasiswa ITB Kritik Klarifikasi Rektorat yang Gandeng Pinjol, Singgung Penjualan Data
ERA.id - Rektorat Institut Teknologi Bandung (ITB) merespons soal ITB yang menggandeng pinjaman online Danacita dan diperuntukkan bagi mahasiswa yang terkendala dana kuliah.
Wakil Rektor Bidang keuangan, Perencanaan dan Pengembangan ITB, Muhammad Abduh membantah kampusnya mengarahkan mahasiswa mengutang ke pinjol Danacita, yang kemudian diketahui merupakan mitra ITB.
"Pada intinya, kamu ingin meluruskan isu yang menjadi kekhawatiran publik, di mana Danacita bukan solusi utuh untuk pembayaran UKT," ulas Abduh dalam konferensi pers di Gedung Rektor ITB, Rabu (31/1).
Katanya, mahasiswa dan rektorat ITB sudah tak lagi membahas ini dan dianggap bukanlah masalah besar, tidak seperti kabar yang beredar di berbagai media sosial, khususnya yang melihat Danacita sebagai fintech pembayaran UKT mahasiswa.
"Terkait pinjol Danacita, fintech ini concern membantu dunia pendidikan di mana ada potensi yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," paparnya.
Dia juga menegaskan bahwa pembayaran via Danacita bukanlah sebuah keharusan, hanya sebagai pilihan yang diberikan kampus kepada mahasiswa untuk memudahkan pendanaan dalam pembayaran UKT.
Menurutnya, Danacita hanya sebagai pilihan yang diberikan kampus kepada mahasiswa untuk memudahkan pendanaan dalam pembayaran UKT.
Walau disebut sebagai pilihan yang diberikan bagi mahasiswa, pengajuan ansuran pembayaran melalui pinjaman online tentu perlu dikaji lebih lanjut.
Merespons itu, satu mahasiswa ITB, Ricky (18), melakukan aksi sebagai simbol ketidaksetujuannya terhadap kebijakan rektorat. Pernyataan rektornya juga dinilai kurang memuaskan.
"Pinjaman yang ditawarkan kepada merupakan ancaman, karena bagi kami ini bukan solusi dan secara tidak langsung kampus memberikan data-data mahasiswa yang mengajukan pinjaman," ungkap Ricky kepada ERA.
Bersama para mahasiswa yang tergabung di Badan Eksekutif Mahasiswa ITB, Ricky mengaku keberatan dengan adanya pilihan untuk meminjam melalui pinjaman online, di mana keamanan data akan diberikan kepada pihak ketiga.
"Banyak kawan kami yang diberikan saran untuk meminjam melalui Danacita, ada 150 mahasiswa yang pembayaran UKT menunggak lalu disarankan untuk melakukan pengajuan di Danacita, tentu ini bukan pilihan yang bisa kami terima," urainya.