Viral! Kabel Optik di Medan Makan Korban, Pria Terpental 20 Meter dan Alami Luka di Leher
ERA.id - Peristiwa mengerikan yang melibatkan kabel optik kembali memakan korban. Seorang pengendara motor, Luthfi Hakim Fauzi terjerat kabel di bagian leher saat melintas di simpang Universitas Negeri Medan (Unimed).
Berdasarkan keterangan Luthfi, kejadian itu terjadi pada Jumat (23/2/2024) sekira pukul 17.00 WIB. Lutfi yang saat itu sedang mengendarai motor untuk menjemput istrinya mendadak jatuh. Dia terpental kurang lebih 20 meter dari motornya dan menghantam aspal.
"Tanpa ada apapun aku tersentak dengan posisi sudah tergeletak (telungkup) di tengah aspal setelah terguling-guling dan terpisah oleh sepeda motor ku yang terpental kurang lebih 20 meter jauhnya dariku," tulisnya dalam keterangan akun Instagram Luthfi.
Lalu, kata Luthfi, saat kondisinya terbaring di jalan, dia mendengar banyak teriakan dari orang sekitar yang menyebut dirinya sudah tewas karena lehernya terputus.
"Di tengah suara klakson yang saling bersaurtan aku mendengar dengan jelas beberapa pengguna jalan pun berkata 'ih mati itu we, putus itu lehernya'," katanya.
Luthfi yang dengan samar mendengar hal itu kemudian berusaha bangkit dan memegang lehernya. Dia terkejut saat itu lehernya sudah dipenuhi dengan darah.
Bukan hanya itu saja, dia juga berteriak untuk meminta pertolongan agar bisa dibawa ke rumah sakit. Luthfi yang dibantu oleh dua orang untuk naik ke becak berusaha menahan darah yang bercucuran dari arah lehernya.
"Di saat aku diangkat, aku dengan sekuat tenaga berusaha mehan darah yang bercucuran dari leher ku untuk tidak banyak keluar, dan aku juga mencoba mengkonfirmasi sebenarnya aku kenapa bisa seperti ini," tegasnya.
Saat itu, kata Luthfi, dua orang yang membantunya itu menjelaskan bahwa ia terkena kabel optik yang diduga milik PT Telkom atau PLN. Saksi menjelaskan bahwa kabel tersebut melintang di tengah jalan akibat ditabrak oleh mobil box milik salah satu perusahaan ritel ternama.
"Akhirnya mereka bilang kalau aku terjatuh akibat terbelit kabel (telkom/listrik) yang melintas jalan simpang Unimed. Aku pun masih bertanya-tanya, 'kok bisa bang?" iya bang kabelnya ditabrak mobil box Indomaret," jelasnya.
Lalu, kata Luthfi, pengendara mobil box itu sempat diminta bertanggung jawab dan membantunya untuk menuju rumah sakit. Namun karyawan indomaret tersebut menolak dan mengaku tidak bersalah.
Karayawan itu justu menyalahkan kabel optik yang melintang di jalan sehingga memakan korban. Bukan hanya itu saja, karyawan tersebut juga melarikan diri ketika dimintai tanggung jawab di klinik.
"Pegawai Indomaret itu pun lari dari tanggung jawab. Hai pegawai Indomaret semoga dirimu dibukkan pintu hati ya dan keluarga mu dijauhkan dari kejadian seperti ini," tegasnya.
Lutfi yang sempat diberikan perawatan di klinik dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pirngadi Medan. Hal ini lantaran pihak klinik tidak bapat menangani luka yang diderita Lutfi.
Setibanya di RSUD, Luthfi yang didampingi istrinya untuk menjalani perawatan harus dihadapkan dengan kerumitan biaya administrasi. Luthfi mengaku BPJS tidak bisa menanggung baiaya pengobatan itu karena merupakan korban kecelakaan.
"BPJS kesehatan tidak bisa mengcover kecelakaan dan kami diarahakn oleh pihak rumah sakit untuk membuat surat laporan polisi untuk klaim Jasa Rahaja. Dan kabar kurang baik kami terima lagi dari pihak kepolisian bahwa Jasa Rahaja tidak bisa mencover kecelakaan tunggal," katanya.
Lebih lanjut, Luthfi dan keluarga sepakat untuk tidak melanjutkan perkara tersebut ke pihak berwajib. Hal ini lantaran proses itu akan memakan waktu lama serta kendaraannya harus ditahan sebagai barang bukti.
"Kami tidak memiliki uang lebih untuk mengikuti proses hukum apalagi kami harus berhadapan dengan Indomaret sebuah corporate raksasa dan Telkom atau PLN sebuah usaha milik negara," pungkasnya.