Mengenal Kepiting Tapal Kuda yang Harga Darah Birunya Tembus Rp200 Juta!
ERA.id - Kepiting tapal kuda, atau horseshoe crab, menjadi viral di media sosial karena darahnya yang berwarna biru muda, dan memiliki nilai jual tinggi, mencapai Rp200 juta per liter.
Ingin tahu lebih jauh tentang kepiting tapal kuda, berikut selujk-beluk ciri khas fisik, habitat yang unik, serta peran pentingnya dalam dunia kesehatan.
Mengenal Kepiting Tapal Kuda
Dilansir dari laman National Wildlife Federation, kepiting tapal kuda sudah ada selama lebih dari 300 juta tahun, bahkan lebih tua dari dinosaurus.
Walaupun terlihat seperti kepiting prasejarah, kepiting ini sebenarnya lebih dekat kekerabatannya dengan kalajengking dan laba-laba. Kepiting tapal kuda memiliki eksoskeleton yang keras dan 10 kaki, yang digunakan untuk berjalan di dasar laut.
Selain itu, tubuh kepiting tapal kuda terbagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama adalah prosoma, atau kepala.
Nama "kepiting tapal kuda" berasal dari bentuk kepala yang membulat, karena mirip dengan tapal kuda yang bulat dan berbentuk U. Ini adalah bagian terbesar dari tubuh dan berisi sebagian besar organ saraf dan biologis.
Kemudian kepala kepiting tapal kuda terdiri dari otak, jantung, mulut, sistem saraf, dan kelenjar yang semuanya dilindungi oleh lempengan besar. Kepala juga melindungi kumpulan mata terbesar.
Kepiting tapal kuda juga memiliki sembilan mata yang tersebar di seluruh tubuh dan beberapa lagi reseptor cahaya di dekat ekor. Dua mata terbesar merupakan mata majemuk dan berguna untuk mencari pasangan. Mata dan reseptor cahaya lainnya berguna untuk menentukan gerakan dan perubahan cahaya bulan.
Bagian tengah tubuh kepiting terdiri dari abdomen, atau opisthosoma. Bagian ini terlihat seperti segitiga dengan duri di sisi-sisinya dan tonjolan di tengah. Duri tersebut dapat bergerak dan membantu melindungi kepiting tapal kuda. Di bagian bawah abdomen terdapat otot, yang digunakan untuk bergerak, dan insang untuk bernapas.
Bagian ketiga, ekor kepiting tapal kuda, disebut telson. Ekor ini panjang dan runcing, dan meskipun terlihat menyeramkan, tidak berbahaya, beracun, atau digunakan untuk menyengat. Kepiting tapal kuda menggunakan telson untuk membalikkan badan mereka jika mereka terbalik.
Kepiting tapal kuda betina sekitar sepertiga lebih besar dari jantan. Mereka dapat tumbuh hingga 18 hingga 19 inci (46 hingga 48 sentimeter) dari kepala hingga ekor, sementara jantan sekitar 14 hingga 15 inci (36 hingga 38 sentimeter).
Tertarik dengan masakan kepiting? Simak artikel berikut ini: Kepiting Saus Padang Punya Harga Lumayan, Mending Bikin Sendiri Saja.
Darah Biru Berharga: Manfaat Medis Kepiting Tapal Kuda
Darah kepiting tapal kuda bukan sembarang darah. Cairan biru ini memiliki peran penting dalam dunia medis, khususnya dalam pengujian keamanan obat-obatan dan vaksin baru.
Ekstrak dalam sel darah kepiting bereaksi secara kimia terhadap bahan berbahaya, membantu para ilmuwan untuk menentukan apakah suatu produk aman untuk digunakan manusia.
Pemanfaatan darah kepiting tapal kuda dalam dunia medis telah berlangsung sejak tahun 1970-an. Setiap tahun, ratusan ribu ekor kepiting ditangkap dan dibawa ke laboratorium di Amerika Serikat untuk diambil darahnya. Setelah proses pengambilan darah, mereka dilepaskan kembali ke alam liar.
Keunikan dan manfaatnya ini membuat darah biru kepiting tapal kuda dihargai dengan nilai fantastis. Satu liter darahnya dapat mencapai harga Rp200 juta lebih, menjadikannya salah satu sumber daya alam termahal di dunia.
Meskipun proses pengambilan darah umumnya aman dan kepiting dilepaskan kembali, populasi kepiting tapal kuda terancam oleh beberapa faktor seperti habitat yang hilang dan penangkapan berlebihan. Hal ini mendorong para ilmuwan untuk mencari alternatif pengujian dan upaya pelestarian kepiting tapal kuda.
Selain mengenal kepiting tapal kuda, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…