Bagian Tubuh yang Sering Terlewat saat Mandi dan Cara Membersihkannya

ERA.id - Mandi merupakan ritual harian yang penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh. Namun, tahukah Anda bahwa ada beberapa bagian tubuh yang sering terlewat saat mandi? Padahal, melewatkan beberapa bagian tubuh dapat menyebabkan penumpukan kotoran dan bakteri yang dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

Apa Saja Bagian tubuh yang sering terlewat saat mandi?

Menurut beberapa ahli, bagian belakang telinga, jari kaki, dan pusar adalah tiga bagian yang sering terlewatkan saat mandi. Lebih jelasnya, berikut ini pembahasannya:

1. Belakang Telinga

Menurut Dr. Stacey Tull, dokter kulit bersertifikat di Missouri, AS, lipatan di belakang telinga rentan terhadap penumpukan minyak tubuh (sebum) dan sel kulit mati.

Kotoran ini, dikombinasikan dengan debu dari lingkungan, dapat terperangkap dan mengiritasi kulit, bahkan berpotensi mengakibatkan kondisi peradangan bernama dermatitis seboroik.

“Dermatitis seboroik mirip dengan ketombe di kulit kepala,” jelas Dr. Tull. “Kondisi ini dapat menyebabkan munculnya serpihan putih atau kuning di belakang telinga, yang terasa gatal dan mengelupas.”

Dr. Tull menambahkan, “Kondisi peradangan pada kulit dapat menyebabkan retakan pada lapisan pelindung alami, memungkinkan masuknya bakteri dan menyebabkan infeksi.”

Selain itu, Dr. Purdy, dokter kulit lainnya, mengingatkan bahwa area di belakang telinga memiliki kelenjar keringat yang bisa menimbulkan bau jika tidak dibersihkan secara teratur.

Cara Membersihkan:

Tidak ada metode atau produk khusus untuk membersihkan area ini. Kuncinya adalah ingat untuk membersihkannya.

Dr. Tull menyarankan, "Gunakan sabun yang biasa Anda pakai untuk seluruh tubuh. Jika Anda menggunakan waslap di bagian tubuh lain, gunakan juga di area ini. Saya sendiri hanya menggunakan sabun dan gesekan jari untuk membersihkan seluruh wajah dan tubuh.” jelas Dr. Purdy sependapat.

2. Sela-Sela Jari Kaki

Meskipun sebagian besar air dan sabun dari pancuran mungkin mengalir ke kaki dan jari kaki sebelum terbuang, area di antara jari kaki tidak mendapatkan pembersihan yang optimal.

“Karena kulit di antara jari kaki tidak menghasilkan minyak sebanyak area tubuh lainnya, akibat dari tidak membersihkannya sedikit berbeda,” jelas Dr. Tull. Ia menambahkan bahwa penumpukan di area ini terutama terdiri dari sel kulit mati dan kotoran. Selain itu, menurutnya, hal ini juga dapat menyebabkan infeksi jamur kuku.

Dr. Purdy menitikberatkan bahwa kaki kita cenderung berkeringat banyak. Sepatu yang kita kenakan menjebak keringat tersebut, sehingga dapat memicu pertumbuhan bakteri dan jamur.

"Anda bisa terkena tinea pedis, yaitu infeksi jamur kulit yang biasanya terjadi di sela-sela jari kaki," ujarnya. "Gejala yang mungkin dialami yaitu gatal, mengelupas, bersisik, hingga muncul ruam atau retakan pada kulit."

Area jari kaki sering terlewatkan dibersihkan saat mandi (unsplash)

Dr. Tull menambahkan, tidak mencuci sela-sela jari kaki secara teratur juga dapat menyebabkan dermatitis bakteri atau selulitis, yaitu infeksi bakteri kulit yang bisa menjalar ke atas kaki.

"Sangat penting bagi penderita diabetes untuk mencuci kaki dan sela-sela jari mereka karena mereka lebih rentan terhadap infeksi kulit,"  katanya.

  • Tips Membersihkan Jari Kaki:

Membersihkan sela-sela jari kaki juga tergolong mudah. Menurut Dr. Tull, hal ini harus dilakukan setiap kali Anda mandi, idealnya setiap satu atau dua hari. Bagi yang tidak bisa mandi penuh sesering itu, Anda bisa membersihkan sela-sela jari kaki dengan merendam kaki.

"Sekali lagi, Anda bisa menggunakan sabun yang biasa Anda gunakan untuk membersihkan tubuh," tambahnya.

Dr. Purdy menyarankan untuk menggunakan sabun dan membilasnya dengan bersih saat mencuci kaki, termasuk area sela-sela jari kaki.

"Ingat juga untuk mengganti kaus kaki Anda," ujarnya. "Kaus kaki menumpuk kotoran dan bakteri, jadi penting untuk mencucinya setelah dipakai."

3. Pusar

Selain lembab, pusar juga memiliki beberapa lipatan kulit dan menciptakan lingkungan ideal untuk penumpukan sel kulit mati, keringat, dan mikroorganisme lain seperti bakteri dan jamur.

Hal ini tidak hanya bisa menimbulkan bau, tetapi gesekan kulit di area ini juga dapat membuatnya rentan terhadap infeksi. Infeksi yang paling umum adalah infeksi staph dan jamur, paparnya.

"Area ini bisa menjadi sangat teriritasi, terinfeksi, meradang, merah, gatal, lecet, bahkan berkerak atau mengeluarkan cairan kuning," catat Dr. Purdy.

Membersihkan pusar setiap satu atau dua hari sudah cukup, menurut Dr. Tull. Ia menambahkan, sama seperti area yang dibahas sebelumnya, tidak diperlukan sabun khusus.

Selain bagian tubuh yang sering terlewat saat mandi, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…