Pelajar 19 Tahun Tikam Enam Warga Sri Lanka, Ibu dan Bayi Dua Bulan Tewas

ERA.id - Enam warga Sri Lanka ditikam oleh seorang pelajar berusia 19 tahun di ibu kota Kanada, Ottawa, Rabu (6/3/2024) waktu setempat. Korban tewas termasuk seorang ibu dan bayi berusia dua bulan yang merupakan kenalan pelaku.

Kepala polisi Ottawa Eric Stubbs mengatakan pelaku merupakan seorang pelajar berusia 19 tahun bernama Febrio De-Zoysa asal Sri Lanka. Dia ditangkap dan didakwa dengan enam dakwaan pembunuhan tingkat pertama dan satu dakwaan percobaan pembunuhan.

"Ini adalah tindakan kekerasan tidak masuk akal yang dilakukan terhadap orang-orang yang tidak bersalah," kata Eric, dikutip SCMP, Jumat (8/3/2024).

Korban tewas adalah seorang perempuan berusia 35 tahun dan anak-anaknya yang berusia tujuh, empat, dua, dan dua bulan, serta seorang laki-laki berusia 40 tahun yang merupakan kenalan keluarga tersebut. Pria berusia 40 tahun saat ini menjalani perawatan di rumah sakit akibat mengalami luka.

Korban pada hari Rabu ditemukan di dalam sebuah rumah di pinggiran barat daya Barrhaven. Polisi tiba di tempat kejadian setelah panggilan darurat sesaat sebelum jam 11 malam pada hari Rabu.

Seorang tetangga, Don Perera, mengatakan dia bertemu dengan keluarga yang tinggal di rumah tersebut pada musim gugur lalu di sebuah pesta Halloween di sekolah menengah Katolik terdekat. Dia mengatakan ayahnya berasal dari Sri Lanka.

Sementara tetangga lainnya Shanti Ramesh, yang tinggal di seberang jalan, diberitahu tentang keributan pada Rabu malam. Dari balkonnya, dia melihat seorang pria duduk di halaman rumah dan berteriak sebelum dua petugas polisi datang dan membawanya pergi.

Pembunuhan massal di Kanada jarang terjadi. Pada bulan Desember 2022, seorang pria menembak lima orang di pinggiran kota Toronto sebelum ditembak mati oleh polisi.

Pada bulan September tahun itu, seorang pria menikam dan membunuh 11 orang di provinsi barat Saskatchewan. Dia meninggal karena overdosis kokain tak lama setelah ditangkap.