Sistem Ganjil Genap Selama Mudik Lebaran akan Dipantau ETLE

ERA.id - Korlantas Polri menyebut pemerintah akan melakukan rekayasa lalu lintas satu arah (one way) saat libur panjang Lebaran 2024. Rekayasa lalu lintas ini akan dipantau melalui Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).

"Kemudian operasionalnya atau pelaksanaannya, kita tidak melakukan putar balik, kita tidak melakukan penghentian ya, namun kita akan manfaatkan kamera e-TLE kita yang nanti ada e-TLE mobile yang kita siapkan di gerbang-gerbang tol yang memang akan ada pembatasan melalui ganjil genap ini," kata Kakorlantas Polri, Irjen Aan Suhanan saat konferensi pers virtual, Minggu (17/3/2024).

Aan menambahkan one way pada arus mudik akan dilakukan di ruas tol Trans Jawa dari 5-7 April 2024. Untuk arus balik, rekayasa lalu lintas satu arah diberlakukan pada 12-15 April 2024. 

One way dilakukan di Km 72 Tol Cipali sampai Km 414 Tol Semarang-Batang.

Jenderal bintang dua Polri ini menyebut penerapan rekayasa lalu lintas bersifat situasional, atau melihat volume lalu lintas. Pemerintah juga akan melakukan contraflow, di mana waktu dan lokasi pelaksanaannya sama dengan one way.

"Sesuai dengan SKB yang ada, kita akan melakukan pembatasan mobilitas kendaraan dengan menerapkan ganjil genap. Artinya kendaraan yang boleh operasi di jalan-jalan tol tertentu yang sudah kita tuangkan di SKB, ini akan kita batasi mobilitasnya sesuai dengan tanggal, tanggal pada hari itu," ucapnya.

Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi menambahkan jumlah pemudik pada libur Idul Fitri 2024 diprediksi mencapai 193 juta orang. Jumlah ini disebutnya meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya.

"Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi (BKT), terdapat tren peningkatan potensi pergerakan masyarakat secara nasional pada masa lembaran tahun 2024 yaitu sebesar 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia sebanyak 193 juta orang," kata Budi.

Dari jumlah itu, sebanyak 14,6 persen atau sekira 28,4 juta penduduk Jabodetabek akan melakukan mudik. Dia lalu menyampaikan jumlah penduduk yang akan melakukan mudik diprediksi meningkat jika dibandingkan 2023 lalu, yakni sebesar 123 juta orang.

Karena itu, pemerintah akan melakukan langkah antisipasi agar masyarakat bisa aman dan nyaman ketika melakukan mudik. Beberapa langkah itu di antaranya dengan melakukan rekayasa lalu lintas dan pengaturan transportasi.