Pemkot Minta Pedagang di Jalan Dhoho Kediri Tak Patok Harga Kuliner Seenaknya

ERA.id - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, meminta para pedagang di sentra kuliner malam, di Jalan Dhoho, agar menuliskan harga jual makanannya agar tak merugikan konsumen.

"Menindaklanjuti kekhawatiran masyarakat mengenai fenomena harga yang aji mumpung oleh PKL (pedagang kaki lima) selama musim mudik, kami telah melakukan pembinaan dan sidak serta memberi edukasi secara langsung kepada para PKL khususnya yang berada di sepanjang Jalan Dhoho Kediri," kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri, Wahyu Kusuma Negara, Sabtu kemarin.

Ia mengatakan Jalan Dhoho adalah jantungnya Kota Kediri. Sebagai ikon wisata dan ekonomi, Jalan Dhoho menarik karena di sana dijual nasi pecel dan tumpang. Selain itu, ada banyak kuliner malam lainnya seperti nasi goreng, mi goreng, dan sebagainya.

"Jangan sampai ikon ini tercoreng namanya akibat PKL yang aji mumpung mematok harga. Untuk itu perlu kami lakukan langkah antisipasi," kata dia.

Putri (24), warga Kota Kediri yang juga penikmat kuliner di Jalan Dhoho menilai upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Kediri ini memang diperlukan demi kebaikan bersama.

"Upaya yang sangat bagus, karena ini melibatkan banyak lini, baik secara ekonomi, sosial bahkan budaya. Demi kebaikan bersama ada baiknya harga ditulis dengan jelas, jadi bagi saya bisa lihat harga dulu sebelum beli, uangnya cukup atau tidak," katanya.

Di sepanjang Jalan Dhoho Kediri para pedagang banyak yang menyajikan konsep lesehan. Mereka banyak yang hanya membawa tikar sebagai alas duduk para pembeli. Jumlah pedagang bisa ratusan orang setiap malamnya.

Mayoritas pedagang di Jalan Dhoho Kediri mulai buka setelah toko tutup atau sekitar pukul 19.00 WIB, bahkan ada juga yang buka mulai pukul 21.00 WIB bahkan dini hari.