PBB Sebut Pengiriman Bantuan ke Gaza Masih Dihalangi Otoritas Israel
ERA.id - Perserikatan Bangsa-Bangsa mengungkapkan, otoritas Israel masih menghalangi pengiriman bantuan yang sudah direnacanakan ke Gaza.
"Laporan baru OCHA (Kantor Koordinasi Urusan Kemanusian PBB) mengenai kendala akes ke Gaza menyebutkan pembatasan dan penolakan bantuan terencana oleh otoritas Israel terus menghambat penyaluran bantuan penyelamat jiwa," ujar Juru Bicara PBB Stephane Dujarric dikutip dari Antara, Selasa (9/4/2024).
Dia mengatakan, separuh misi pangan yang dikoordinasi PBB ke daerah-daerah berisiko tinggi yang juga memerlukan koordinasi dengan otoritas Israel terus ditolak atau dihalangi.
Selain itu, tim OCHA dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang telah tiba di Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza juga menjadi target militer Israel.
"Kolega kami di OCHA melaporkan bahwa rumah sakit telah hancur dan terlantar. WHO mengaykan kuburan dangkal digali tepat di depan gedung rawat darurat dan gedung-gedung lain," ucapnya.
Dujarric menambahkan, jalan di sepanjang perbatasan timur Gaza sejauh ini digunakan secara terbatas. Padahal, hanya ada satu jalan utama yang diperuntukan bagi pekerja kemanusiaan untuk mengakses antara wilayah utara dan selatan Gaza.
Meski akses terbatas, pihaknya terus mengirimkan bantuan kemanusiaan bagi warga sipil di Gaza kapanpun dan dimanapun semampunya.
"Minggu lalu, 17 mitra kesehatan menyediakan layanan kesehatan utama dan sekunder kepada hampir seperempat juta orang," ucapnya.
Sebagai informasi, Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas pada awal Oktober 2023 oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas, yang menewaskan sekitar 1.200 orang.
Lebih dari 33.200 warga Palestina telah terbunuh dan hampir 76.000 orang terluka di tengah kehancuran massal dan kekurangan bahan-bahan kebutuhan pokok.
Israel juga memberlakukan blokade yang melumpuhkan Jalur Gaza hingga menyebabkan penduduknya, khususnya penduduk Gaza utara, berada di ambang kelaparan.
Perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang baru-baru ini meminta Israel berbuat lebih banyak untuk mencegah kelaparan di Gaza.