Apa Itu Carok dan Mengapa Masih Menjadi Salah Satu Solusi Penyelesaian Masalah di Madura?
ERA.id - Tidak banyak yang tahu, di balik keelokan budaya Madura terselip tradisi kelam carok yang masih banyak diyakini orang sebagai cara penyelesaian suatu masalah. Lantas apa itu carok?
Carol yang dikenal sebagai tradisi pertarungan sengit ini melibatkan dua orang atau lebih. Biasa orang yang melakukan carok dari keluarga berbeda, yang mempertaruhkan nyawa demi harga diri dan kehormatan.
Mengenal Lebih Dalam Apa Itu Carok
Menurut penelitian yang dilakukan Abdur Rozaki, carok menjadi salah satu mekanisme penyelesaian masalah khas Madura.
Perlu diketahui di Madura, terdapat kepercayaan umum yang mencerminkan karakter sosial dan cara hidup masyarakat terkait masalah-masalah tertentu yang dianggap suci dan harus dihormati sepenuhnya.
Beberapa masalah yang dianggap suci di Madura termasuk Islam, perempuan, dan harga diri, dimana ketiganya saling terkait erat. Pelecehan seksual atau gangguan terhadap istri orang lain menduduki puncak daftar konflik carok di Madura.
Meskipun agama menghargai kehidupan manusia dan menganjurkan solusi damai untuk konflik, bagi masyarakat Madura, hanya ada satu solusi untuk perselisihan yang melibatkan istri seseorang yaitu dengan membunuh pelakunya.
Selain itu, para ulama atau kyai tampaknya juga memberikan persetujuan sosial atas tindakan kekerasan tersebut. Tidak ada kasus yang melibatkan perselisihan tentang perempuan yang pernah diselesaikan secara damai (meskipun melibatkan kyai sebagai mediator).
Rozaki, bahkan menulis jika pernah ada laporan tentang seorang kyai yang melakukan carok ketika istrinya dilecehkan.
Mengapa Budaya Carok Masih Ada?
Meskipun Indonesia menjadi negara hukum dan Madura adalah bagian dari Indonesia, budaya carok masih menjadi cara umum untuk menyelesaikan masalah.
Carok masih menjadi pilihan penyelesain suatu masalah, terutama yang berkaitan dengan ancaman terhadap martabat dan harga diri manusia, karena dianggap memenuhi rasa keadilan masyarakat Madura.
Rozaki dalam tulisannya yang berjudul “Islam in Madura and the Violent Tradition of ‘Carok’”, bahkan menyebut jika masih banyak masyarakat Madura yang belum sepenuhnya percaya pada penegakan hukum. Bagi mereka, membawa kasus ke lembaga hukum justru akan menimbulkan kerugian yang lebih besar.
Kasus tersebut mungkin tidak selesai, sementara individu tersebut juga harus mengeluarkan banyak biaya untuk menutupi biaya hukum. Selain itu, ada kepercayaan umum bahwa keadilan di sini milik orang kaya, bukan orang miskin.
Selain lembaga hukum, institusi agama Madura tidak berdaya untuk mengakhiri praktik kekerasan ini. Para kyai, yang memiliki kekuatan untuk menafsirkan agama dan mendorong tindakan tanpa kekerasan, tampaknya juga tidak berdaya untuk mengakhiri praktik carok.
Dalam banyak kasus, carok telah menyebabkan lingkaran balas dendam yang kejam dan membentuk lingkaran kekerasan yang tidak bisa diputuskan karena lembaga agama di Madura belum mampu memulai tradisi baru dalam penyelesaian konflik.
Kasus Carok Terbaru Satu Keluarga di Madura
Sebuah tragedi carok kembali menggemparkan Bangkalan, tepatnya di Dusun Lebak, Desa/Kecamatan Arosbaya, Senin 16 April 2024. Peristiwa ini merenggut nyawa seorang pria paruh baya yang tak lain adalah pamannya sendiri.
Menurut Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya, pelaku berinisial M (44) dan korban berinisial B (58). Keduanya diketahui sama-sama warga setempat dan masih memiliki hubungan keluarga.
"Peristiwa ini terjadi tadi malam sekitar pukul 19.00 WIB," jelas AKBP Febri.
Hingga saat ini, motif di balik aksi carok maut tersebut masih dalam proses penyelidikan. Pihak kepolisian tengah mendalami kronologi kejadian dan mengumpulkan keterangan dari para saksi.
Kasus carok ini kembali menjadi pengingat kelam akan tradisi kekerasan yang masih berakar di Madura. Upaya pencegahan dan edukasi perlu terus dilakukan untuk memutus rantai budaya brutal ini dan mewujudkan masyarakat yang lebih damai.
Selain apa itu carok, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…