Lima Sikap Politik Golkar di Munaslub 2017

Jakarta, era.id - Partai Golkar memutuskan lima sikap politik dari hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) 2017. Sikap ini dibacakan oleh Ketua Steering Committee Munaslub Ibnu Munzir saat acara penutupan Munaslub di Jakarta Convention Center (JCC).

"Partai Golkar bersama dengan partai politik lain dan masyarakat akan memperjuangkan lahirnya RUU Pengamalan Nilai-nilai Pancasila," ujar Ibnu di JCC, Rabu (12/12/2017) 

Poin kedua, lanjut Ibnu, Golkar mendesak aparat penegak hukum, baik Polri, Kejaksaan dan KPK untuk bersinergi dalam pemberantasan korupsi. Partai Golkar, katanya, tidak setuju terhadap upaya yang bertujuan untuk melemahkan KPK.

Kemudian, Partai Golkar mengapresiasi kinerja pemerintah yang disebut telah berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi tetap stabil di atas 5 persen. Golkar, tambahnya, mendukung program-program prorakyat yang dicanangkan pemerintah.

"Sekaligus menginstruksikan kepada kepala-kepala daerah yang merupakan kader Partai Golkar untuk membuat program padat karya guna mengurangi pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat," katanya.

Poin keempat, ujar Ibnu, terkait dukungan Golkar atas kemerdekaan Palestina. Untuk masalah ini, Partai Golkar mendukung sikap tegas Presiden Joko Widodo yang proaktif menggalang dukungan negara-negara Organisasi Kerjasama Islam dan Uni Eropa untuk mempercepat penyelesaian perdamaian di Palestina.

"Senapas dengan itu, Partai Golkar mendukung Yerusalem Timur sebagai Ibukota Palestina," ucapnya.

Terakhir, Partai Golkar berkomitmen untuk mewujudkan politik bersih dan transparan. Golkar juga menyatakan, menjunjung tinggi etika politik yang bersumber dari ajaran agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa. 

"Bagi Partai Golkar berpolitik adalah ibadah dan perbuatan mulia yang diabdikan bagi kemaslahatan bangsa dan negara," tutupnya. (Merry)