Beda Darah Manis dan Diabetes yang Masih Banyak Disalahartikan

ERA.id - Istilah darah manis dan diabetes sering kali digunakan secara bergantian, namun sebenarnya memiliki makna yang berbeda. Lantas apa beda darah manis dan diabetes?

Artikel ini akan mengupas perbedaan mendasar antara darah manis dan diabetes, yang bertujuan untuk membantu Anda memahami kondisi-kondisi terkaitnya.

Apa Beda Darah Manis dan Diabetes?

Darah manis biasanya digunakan untuk menggambarkan seseorang yang kulitnya mudah gatal, sehingga meninggalkan bekas luka kehitaman yang sulit hilang. Kondisi ini dalam istilah medis dikenal sebagai prurigo.

Sementara itu, diabetes adalah penyakit yang ditandai oleh tingginya kadar gula dalam darah. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut ini:

Dilansir dari Osmosis, prurigo (dikenal sebagai prurigo nodularis atau nodular prurigo) adalah gangguan kulit kronis yang ditandai dengan benjolan (nodul) yang banyak, keras, dan gatal (pruritic).

Benjolan prurigo menyebar merata di seluruh tubuh. Sementara itu, nodul dideskripsikan sebagai lesi padat, menonjol, dan batasnya tegas. Pada prurigo nodularis (PN) diameter nodul bisa bervariasi dari beberapa milimeter hingga lebih dari sepuluh milimeter.

Darah Manis (Prurigo) Beda dengan Diabetes (freepik)

Prurigo adalah kondisi langka yang menyerang orang tua dan seringkali bersifat kronis, dan berlangsung selama bertahun-tahun.  Kondisi ini i jarang sembuh dan sering muncul setelah Anda menggaruk kulit.

Pengidap prurigo akan mengalami siklus garuk-gatal, yang terjadi ketika rasa gatal memicu garukan, yang kemudian memperparah peradangan. Gejala kemudian akan diikuti oleh ruam dan semakin menimbulkan rasa gatal.

Meskipun demikian, prurigo tidak menular atau bersifat turun-temurun. Prurigo dapat mempengaruhi kualitas hidup di semua kelompok usia tetapi lebih sering terjadi pada orang tua, dengan usia rata-rata 62 tahun.

Darah Manis (Prurigo) Beda dengan Diabetes

Berbeda dengan darah manis, diabetes merupakan kelompok penyakit kronis yang terkait dengan ketidakmampuan tubuh dalam memproduksi atau menggunakan hormon insulin secara efektif.

Dilansir dari laman AI Care, insulin adalah hormon penting yang mengatur kadar gula darah (glukosa) dalam tubuh. Glukosa sendiri merupakan sumber energi utama bagi sel-sel tubuh.

Diabetes terjadi ketika tubuh penderita diabetes tidak dapat menggunakan glukosa dengan baik, sehingga glukosa menumpuk dalam aliran darah. Hal ini menyebabkan hiperglikemia, yaitu peningkatan kadar gula darah yang dapat berakibat fatal jika tidak diobati.

Penyebab diabetes bervariasi tergantung jenisnya. Diabetes tipe 1 terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel penghasil insulin di pankreas, sedangkan diabetes tipe 2 umumnya dipicu oleh gaya hidup tidak sehat seperti pola makan yang buruk dan kurangnya aktivitas fisik.

Perlu diketahui, diabetes dapat menyebabkan komplikasi serius pada berbagai organ tubuh, seperti kerusakan saraf, penyakit ginjal, penyakit jantung, dan stroke. Komplikasi ini dapat berakibat fatal dan menjadi penyebab utama kematian akibat diabetes.

Meskipun belum ada obat yang benar-benar menyembuhkan diabetes, penyakit ini dapat dikendalikan dengan baik melalui kombinasi pola makan sehat, aktivitas fisik yang teratur, dan terapi yang tepat.

Selain itu, para penderita diabetes juga perlu melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk memantau kondisi dan mencegah komplikasi.

Selain beda darah manis dan diabetes, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…