Terduga Mata-Mata Hong Kong Ditemukan Tewas di Taman, Polisi Inggris Gelar Penyelidikan
ERA.id - Seorang pria yang didakwa oleh polisi Inggris karena dugaan menjadi mata-mata Hong Kong ditemukan tewas di sebuah taman di London. Polisi langsung menyelidiki kasus tersebut.
Matthew Trickett ditemukan oleh warga di taman Maidenhead, Berkshire, sebelah barat London, Minggu (19/5/2024). Warga langsung menelepon pihak kepolisian untuk memberikan informasi penemuan mayat itu.
Trickett muncul bersama dua tersangka lainnya di Pengadilan Westminster Magistrates pada 13 Mei, dengan tuduhan pelanggaran keamanan nasional. Ketiganya diberikan jaminan.
“Trickett mendapat jaminan pengadilan, menunggu proses pengadilan, yang mengharuskan dia untuk mendaftar di kantor polisi secara teratur,” kata polisi, dikutip CNN, Rabu (22/5/2024).
Polisi pun melakukan penyelidikan atas kematian Trickett.
Sementara pihak keluarga mengatakan pihaknya berduka atas kepergian Trickett, yang dituduh menjadi agen mata-mata badan intelijen Hong Kong.
“Kami berduka atas kehilangan putra, saudara laki-laki, dan lelaki yang sangat kami cintai," kata pihak keluarga.
Trickett, mantan Marinir Kerajaan yang bekerja di sebuah perusahaan keamanan swasta, adalah satu dari tiga pria yang diberikan jaminan pada sidang pengadilan tanggal 13 Mei setelah didakwa melakukan dua pelanggaran berdasarkan Undang-Undang Keamanan Nasional Inggris.
Tuduhan terhadap ketiga pria tersebut menyatakan bahwa antara tanggal 20 Desember 2023 dan 2 Mei 2024, mereka setuju untuk melakukan pengumpulan informasi, pengawasan dan tindakan penipuan yang kemungkinan besar akan membantu badan intelijen asing secara material.
Polisi juga menuduh bahwa pada tanggal 1 Mei, ketiganya memaksa masuk ke alamat tempat tinggal di Inggris.
Kedutaan Besar Tiongkok di Inggris dan Kepala Eksekutif Hong Kong John Lee mengecam sekaligus menolak tuduhan tersebut.
Meskipun ketiganya diberikan jaminan, mereka dilarang bepergian ke luar negeri. Hakim Distrik Louisa Cieciora mengatakan mereka harus mematuhi jam malam dan melapor setiap minggu ke kantor polisi setempat.
Dalam konferensi pers baru-baru ini, Lee mengatakan salah satu orang yang didakwa adalah manajer kantor Kantor Ekonomi dan Perdagangan Hong Kong di London tetapi tidak secara langsung menjawab pertanyaan apakah kantor tersebut terlibat dalam pengawasan terhadap para pembangkang Hong Kong di Inggris.
Lee, mantan kepala keamanan kota, mengatakan bahwa Kantor Ekonomi dan Perdagangan Hong Kong ada untuk memfasilitasi interaksi budaya dan ekonomi dengan masyarakat dan bisnis di Inggris dan bahwa setiap upaya untuk membuat tuduhan yang tidak berdasar terhadap pemerintah Hong Kong tidak dapat diterima.
Undang-undang Keamanan Nasional disahkan tahun lalu dan memperkenalkan langkah-langkah baru untuk menargetkan ancaman dari negara-negara asing.
Kasus ini telah memicu pertikaian diplomatik antara Inggris dan Tiongkok.
Kementerian luar negeri Inggris memanggil duta besar Tiongkok pada tanggal 14 Mei untuk menyatakan bahwa spionase dan serangan dunia maya tidak dapat diterima di wilayah Inggris.
Sementara Kedutaan Besar Tiongkok di London menuduh Inggris mengarang tuduhan terhadap orang-orang tersebut dan mengatakan pihaknya tidak berhak mencampuri urusan Hong Kong.