Apa Itu Bencana Hidrometeorologi, Penyebab, Dampak, dan Upaya Mitigasi

ERA.id - Bencana hidrometeorologi akhir-akhir ini menjadi topik hangat dan seksi yang banyak dibahas. Menjadi fenomena alam yang erat kaitannya dengan cuaca dan iklim, sebenarnya apa itu bencana hidrometeorologi?

Melalui artikel ini akan dijelaskan pengertian bencana hidrometeorologi secara umum, bagaimana bisa terjadi dan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasinya.

Apa Itu Bencana Hidrometeorologi?

Menurut Simposium yang dilakukan oleh IUTAM tentang Dinamika Kejadian Ekstrem yang Dipengaruhi oleh Perubahan Iklim pada tahun 2013, bencana hidrometeorologis menyumbang lebih dari 75% kerusakan, termasuk korban jiwa, kerugian ekonomi, kerusakan infrastruktur, dan gangguan kehidupan normal.

Bencana hidrometeorologis meliputi banjir, kekeringan, topan, tanah longsor, longsoran salju, gelombang panas, gelombang dingin, dan aliran puing. Selanjutnya, banjir merupakan bencana yang paling banyak terjadi diikuti oleh badai angin.

Dalam paper yang berjudul “Hydro-meteorological disasters: Causes, effects and mitigation measures with special reference to early warning with data driven approaches of forecasting“, Asia menjadi tempat paling parang diterpa bencana banjir.

Di negara maju, praktik umum untuk melakukan bencana banjir adalah dengan melakukan mitigasi bencana dengan cara struktural, namun hal ini tidak terjangkau di sebagian besar negara berkembang.

Dinegara berkembang, mitigasi dilakukan dengan cara non-struktural yang melibatkan, antara lain, sistem peringatan dini. Cara ini lebih hemat biaya dan dalam situasi tertentu menjadi satu-satunya pilihan.

Penyebab Bencana Hidrometeorologi

Penyebab utama bencana hidrometeorologis adalah air dan angin, yang kemudian akan diikuti oleh beberapa fenomena sebagai berikut:

  • Curah hujan, dalam berbagai bentuk di hulu dapat menyebabkan banjir jika terlalu tinggi dan kekeringan jika terlalu rendah.
  • Sistem angin yang disebabkan oleh perbedaan panas antara khatulistiwa dan kutub dibantu oleh gaya Coriolis menyebabkan berbagai bentuk siklon yang memiliki daya rusak tak terkendali.
  • Tanah longsor dan aliran puing dipicu oleh curah hujan sedangkan longsoran salju dipicu oleh hujan salju berlebihan yang merupakan bentuk lain dari curah hujan.
  • Gelombang panas disebabkan oleh daerah tekanan tinggi stasioner di atmosfer yang bertahan hingga beberapa minggu sehingga terperangkap panas alih-alih dilepaskan.
  • Gelombang dingin terjadi ketika udara dingin dan padat yang tidak normal di dekat permukaan di lintang tinggi bergerak ke lintang menengah dan bawah.

Selain beberapa penyebab utama tersebut, pola cuaca dan iklim yang abnormal juga menyebabkan bencana alam yang oleh banyak orang dikaitkan dengan perubahan iklim.

Apa Saja Dampak Bencana Hidrometeorologi (freepik)

Apa Saja Dampak Bencana Hidrometeorologi?

Dampak dari bencana hidrometeorologi dapat berbentuk berbagai macam. Berikut ini beberapa poin pentingnya:

  • Banjir yang sering terjadi membawa penderitaan yang tak terkira, hilangnya nyawa, kerugian ekonomi, dan lain sebagainya. Di sisi lain, kekeringan menyebabkan gagal panen, kelaparan, dan penyakit yang dapat berlangsung lama.
  • Kemudian angin puyuh dalam bentuk topan tidak berlangsung lebih dari beberapa hari tetapi akibatnya bisa sangat merusak. Selain itu, kawasan Asia Tenggara dan beberapa bagian Amerika Serikat sangat rentan terhadap bencana angin topan.
  • Longsor yang terjadi di daerah pegunungan akibat kelongsoran lereng yang disebabkan oleh melemahnya kohesi tanah saat air hujan meresap ke dalam tanah bawah permukaan.
  • Aliran puing terjadi ketika partikel padat yang dapat bergerak di daerah perbukitan terbawa oleh aliran air permukaan ke lereng bawah.

Berdasarkan pemaparan diatas, maka dibutuhkan upaya mitigasi. Di Indonesia paling realistis adalah sistem peringatan dini dengan seperangkat prosedur yang dirancang untuk melindungi jiwa manusia dan meminimalkan kerusakan yang diperkirakan.

Sistem peringatan dini dapat terdiri sejumlah bagian yang terkait dan terhubung: perkiraan, transformasi perkiraan menjadi peringatan, pengiriman peringatan kepada pembuat keputusan lokal, konversi peringatan menjadi tindakan perbaikan.

Selain apa itu bencana hidrometeorologi, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…