Soal UNRWA Dicap Organisasi Teroris, Menlu RI: Palestina Dihabisi

ERA.id - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengecam keras pelebelan Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) sebagai organisasi teroris. Retno menegaskan UNRWA tidak terbuki terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.

"Israel saat ini berupaya untuk melabeli UNRWA sebagai organisasi teroris dan Indonesia mengecam keras upaya ini," kata Retno selama rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (5/6/2024).

Lalu, kata Retno, pelebelan ini secara sitematis disematkan oleh Israel tanpa menunggu adanya penyelidikan. Tuduhan itu mengacu pada staf UNRWA yang diduga terlibat dalam serangan 7 Oktober 2023.

Tuduhan itu pun membuat sejumlah negara membekukan donor bantuan kepada UNRWA. Untungnya, sejak hasil investigasi selesai dilakukan, UNRWA tidak terbukti terlibat dalam serangan itu sehingga sejumlah negara kembali memberikan bantuan melalui UNRWA.

"Investigasi telah dilakukan dan hasilnya tidak terbukti dan setelah tuduhan tidak terbukti beberapa negara telah menghidupkan kembali bantuannya untuk UNRWA," ujarnya.

Meski demikian, kata Retno, Amerika Serikat memutuskan tidak akan mencairkan kembali bantuannya ke UNRWA. Retno mengatakan pelemahan atas tuduhan itu juga memiliki tujuan yang lebih strategis yaitu meniadakan isu pengungsi.

"Pelemahan ini memiliki tujuan yang lebih strategis yaitu meniadakan isu pengungsi. Jika isu pengungsi tidak ada, maka mereka para pengungsi terpaksa harus berada di masing-masing negara penampung selamanya," katanya.

"Dan isu return to homeland return to di homeland bagi para pengungsi Palestina menjadi nihil," tambahnya.

Bukan hanya itu saja, Perdan Menteri Benjamin Netanyahu juga berusha untuk menghilangkan konsep solusi dua negara. Usaha yang dilakukan Netanyahu ini pun akan membuat Palestina terus dihabisi.

"Perdana Menteri Netanyahu di dalam beberapa kali kesempatan juga mencoba menihilkan konsep two state solution. Apa artinya? Artinya adalah bahwa Palestina memang akan terus dihabisi," paparnya.

Parlemen Israel, Knesset, sebelumnya menyetujui naskah RUU yang akan mengakui badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina (UNRWA) sebagai "organisasi teroris" untuk pembahasan selanjutnya sebelum pengesahan akhir.

Naskah RUU tersebut diserahkan oleh anggota Knesset Yulia Malinovsky dari Partai Israel Beiteinu yang berhaluan kanan. RUU itu disetujui oleh 42 anggota Knesset dan ditolak hanya oleh enam anggota dalam pembahasan tahap awalnya.

Apabila disahkan, RUU tersebut akan memberi dasar hukum untuk menerapkan pasal-pasal Undang-Undang anti-terorisme Israel dan memberlakukan pasal pidana terkait organisasi teroris terhadap UNRWA.

RUU itu juga akan memerintahkan pemutusan komunikasi dan hubungan apa pun antara Israel dan UNRWA serta penutupan kantor organisasi tersebut yang berada di Israel.