Mantan Konselor Singapura Didakwa Kasus Rekam Remaja Telanjang di Pemandian Umum Jepang

ERA.id - Mantan konselor di Kedutaan Besar Singapura akan didakwa oleh Pengadilan Jepang atas tuduhan diam-diam mengambil gambar seorang anak sekolah telanjang di pemandian umum di Tokyo. Kasusnya akan dilimpahkan ke kejaksaan pada Kamis (13/6/2024).

Sim Siong Chye, mantan konselor berusia 55 tahun yang diminta oleh polisi untuk diinterogasi setelah meninggalkan Jepang, dilimpahkan ke jaksa pada hari Kamis karena diduga melanggar undang-undang terkait pengambilan gambar seksual dan produksi pornografi anak.

Mantan konselor di Kedutaan Besar Singapura di Tokyo tiba di Jepang pada tanggal 9 Juni menyusul permintaan yang dibuat oleh Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo melalui Kementerian Luar Negeri Jepang, demikian laporan surat kabar Asahi Shimbun.

Setelah tiba di Jepang, polisi melakukan introgasi kepada Sim atas kasus tersebut. Pihak kepolisian pun menyerahkan keputusan apakah akan mendakwa atau tidak kepada jaksa. Surat dakwaan diperkirakan akan diajukan pada hari berikutnya.

Selama pemeriksaan, Sim sebagian besar mengakui tuduhan tersebut dan mengaku dia tidak bisa mengendalikan diri setelah melihat anak laki-laki itu telanjang. Dia juga mengatakan bahwa dia merenungkan perilakunya dan datang ke Jepang untuk berbicara dari sudut pandang warga sipil.

"Saya tidak dapat mengendalikan keinginan saya ketika saya melihat seorang pria telanjang," kata Sim, dikutip Yomiuri Shimbun, Kamis (13/6/2024).

Kasus ini pertama kali dilaporkan pada bulan Februari dimana diplomat tersebut menggunakan ponsel pintarnya untuk secara diam-diam merekam seorang siswa sekolah menengah tahun pertama berusia 13 tahun di ruang ganti pemandian umum. Ketika direkam, anak laki-laki itu dalam kondisi telanjang.

Anggota staf di pemandian umum di Daerah Minato Tokyo dilaporkan menelepon polisi dan menggeledah telepon diplomat tersebut dan menemukan "beberapa foto telanjang pelanggan pria". Saat itu diplomat tersebut menolak pergi ke kantor polisi namun mengatakan kepada petugas bahwa dia mengambil foto serupa di pemandian umum lainnya.

Ketika diminta untuk menghapus foto-foto dari ponselnya, diplomat tersebut langsung menghapusnya. Berdasarkan temuan polisi, diplomat itu diduga menghapus 700 foto dari ponselnya, yang menurutnya diambilnya kepada polisi enam bulan sebelum kejadian.

Menurut Kementerian Luar Negeri Singapura (MFA), diplomat tersebut telah menyelesaikan tugasnya di Tokyo sesuai jadwal dan kembali ke Singapura pada pertengahan April. Dia diskors dari tugasnya untuk membantu penyelidikan.

"Dia tidak memberi tahu kementerian tentang kejadian tersebut sampai dia ditanya tentang hal itu," kata MFA.

Kementerian tersebut mengatakan pada tanggal 2 Mei bahwa pihaknya siap melepaskan kekebalan diplomatik untuk membantu penyelidikan jika diperlukan.

Sim, yang saat ini menjabat sebagai pejabat di Kementerian Luar Negeri Singapura, kembali ke negaranya pada pertengahan April setelah masa jabatannya berakhir.