ERA.id - Seorang diplomat di kedutaan Singapura di Tokyo diperiksa oleh polisi setempat setelah dicurigai merekam seorang remaja laki-laki di pemandian umum. Diplomat itu disebut sudah kembali ke Singapura dan diminta kembali untuk datang ke Pengadilan.
Berdasarkan laporan NHK, diplomat yang diduga merekam diam-diam remaja laki-laki itu adalah seorang pria berusia 55 tahun, yang merupakan mantan konselor di kedutaan. Konselor adalah pangkat diplomatik bagi petugas yang bertugas di luar negeri, seperti di kedutaan.
Pelaku menggunakan ponselnya untuk merekam seorang siswa sekolah menengah tahun pertama berusia 13 tahun secara diam-diam. Rekaman itu dilakukan di ruang ganti pemandian umum saat anak laki-laki itu tidak menggunakan busana atau telanjang.
Anggota staf di pemandian umum di Kawasan Minato Tokyo pun menelepon polisi untuk melaporkan kasus tersebut. Saat polisi tiba di tempat, ponsel milik diplomat itu langsung diperiksa.
Dari hasil pemeriksaan, ditemukan beberapa foto telanjang pelanggan laki-laki. Pria tersebut mengaku kepada penyelidik bahwa dia juga diam-diam mengambil foto di pemandian umum lainnya, dengan setidaknya 700 gambar diambil selama periode enam bulan.
"Ketika diminta untuk menghapus foto-foto dari ponselnya, diplomat tersebut langsung menghapusnya," demikian laporan NHK, Kamis (2/5/2024).
Selain itu, diplomat itu juga mengaku pernah melakukan aksi serupa yaitu merekam diam-diam di masa lalu.
Polisi Tokyo sedang menyelidiki potensi pelanggaran undang-undang pornografi anak dan pembuatan film tubuh seseorang tanpa izin. Selain itu, pihak kepolisian juga akan menghubungi Kementerian Luar Negeri Singapura (MFA) agar pria tersebut menyerahkan diri dan hadir di pengadilan.
Menurut Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik, seorang diplomat tidak dapat ditangkap. Sehingga, pihak kepolisian akan mengajukan permintaan pengadilan melalui Kementerian Luar Negeri Jepang, karena pria tersebut memiliki kekebalan dari penangkapan di Jepang sebagai diplomat.
Sementara itu, kedutaan Singapura mengaku tidak mengetahui insiden tersebut. Pihak kedutaan juga mengatakan bahwa diplomat itu sudah menyelesaikan tugasnya pada 12 April dan kembali ke Singapura.