Staf Hasto Kristiyanto Minta Pemeriksaan Ditunda, Pengacara: Surat Panggilan Mendadak

ERA.id - Staf Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Kusnadi meminta pemeriksaan dirinya hari ini ditunda. Sebab, surat panggilan yang dilayangkan KPK disebut mendadak.

Adapun KPK menjadwalkan pemeriksaan terhadap Kusnadi sebagai saksi dalam kasus suap pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR RI periode 2019-2024 dengan tersangka Harun Masiku.

"Ditunda karena pertama, surat panggilan itu mendadak sifatnya, kemudian Kusnadi juga masih trauma dengan kondisi kemarin," kata pengacara Kusnadi, Petrus Selestinus saat dihubungi, Kamis (13/6/2024).

Petrus menjelaskan, Kusnadi masih trauma karena dijebak oleh penyidik KPK untuk masuk ke ruang pemeriksaan dengan alasan dipanggil Hasto. Namun, ternyata Kusnadi diperiksa, digeledah hingga beberapa barang miliknya disita.

"Dia kan orang yang pertama kali menghadapi proses di hadapan penyidik, baru pertama kali, apalagi di KPK. Siapa yang enggak empot-empotan?" jelas Petrus.

"Iya (ada ketakutan). Kan diluar dugaan dia, diluar pengetahuan dia, diluar nalar dia, kok menghadapi itu. Dia tidak menduga sama sekali," sambungnya menjelaskan.

Selain itu, Petrus mengungkapkan, kliennya tidak dapat memenuhi panggilan KPK lantaran hari ini akan ke Bareskrim untuk melaporkan oknum penyidik lembaga antirasuah tersebut. Pihaknya pun meminta pemeriksaan Kusnadi dijadwalkan ulang.

"Hari ini ada agenda ke Bareskrim untuk melaporkan perilaku oknum penyidik yang bertentangan dengan hukum acara segala macam, jadi minta dijadwal lagi," ujar dia.

Sebelumnya, Kusnadi mengaku menjalani pemeriksaan secara paksa selama tiga jam oleh dua penyidik KPK pada Senin (10/6). Bahkan, dia sempat dibentak penyidik selama interogasi itu.

Kus, sapaan akrabnya, merasa takut selama diperiksa. Sebab, ia tidak didampingi pengacara.

Hal ini Kus sampaikan usai membuat aduan terhadap tindakan kesewenang-wenangan penyidik KPK, Kompol Rossa Purbo Bekti ke Komnas HAM, Jakarta Pusat, Rabu (12/6).

"Dibentaknya, 'udah kamu diem saja'. Cuma, kan, saya orang biasa, saya takut," kata Kus dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/6).

Kus mengaku tidak tahu alasan penyidik KPK secara tiba-tiba memeriksanya. "Katanya buat pembuktian, enggak tahu saya, enggak tahu itu pembuktian apa saya enggak tahu," ujar dia.

Sebagai staf, Kus ikut mengantar Hasto saat menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus suap buronan Harun Masiku di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (10/6). Usai Hasto masuk ke ruang pemeriksaan, Kus dan rombongan menunggu di lantai bawah.

Namun, seseorang menggunakan topi dan masker yang belakangan diketahui sebagai Kompol Rossa, mendekat ke Kus dengan alasan dipanggil Hasto. Dia kemudian ikut naik ke lantai ruang pemeriksaan Hasto. 

Setibanya di sana, ternyata dia bukannya bertemu Hasto. Sebaliknya, ia justru digeledah dan dipakaa untuk pemeriksaan badan. Barang-barang yang ia bawa juga disita.

Beberapa barang pribadinya, seperti buku tabungan turut disita oleh Kompol Rossa.

"Ada, ATM sama buku tabungan yang isinya juga enggak seberapa, enggak ada Rp1 juta," ungkap Kus.