Staf Hasto PDIP Klaim Dibentak Penyidik, KPK Siap Buka CCTV
ERA.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan bakal membuka rekaman kamera pengawas atau CCTV di ruang penyidikan.
Hal ini disampaikan Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika menanggapi klaim staf Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Kusnadi yang mengaku dibentak penyidik pada Senin (10/6).
"Sebagaimana laporan yang disampaikan oleh penasihat hukum Pak Hasto ya, melaporkan ke Dewas dan sebagainya, penyidik siap membuka segala bentuk dokumentasi kegiatan penyidikan, baik CCTV maupun rekaman audio, sehingga dapat dilihat apakah tuduhan yang disampaikan oleh yang bersangkutan benar atau tidak," kata Tessa kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat (14/6/2024).
Tessa juga meyakini bahwa para penyidik KPK menjalankan tugasnya secara profesional.
"Pada prinsipnya penyidik profesional, saya yakin penyidik profesional dan transparan ya," ujar dia.
KPK pun berencana memanggil ulang Kusnadi untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus suap Harun Masiku. Namun, belum dirinci kapan pemanggilan itu akan dilakukan.
"Pemanggilan yang bersangkutan nanti akan disampaikan apabila sudah ada informasi dari penyidik," ungkap Tessa.
Adapun sebelumnya KPK menjadwalkan pemeriksaan terhadap Kusnadi pada Kamis (13/6). Namun, ia tidak hadir dengan alasan berhalangan dan mengaku masih trauma karena dibentak penyidik.
Sebelumnya, Kusnadi mengaku menjalani pemeriksaan secara paksa selama tiga jam oleh dua penyidik KPK pada Senin (10/6). Dia sempat dibentak penyidik selama interogasi itu.
Kus, sapaan akrabnya, merasa takut selama diperiksa. Sebab, ia tidak didampingi pengacara.
Hal ini Kus sampaikan usai membuat aduan terhadap tindakan kesewenang-wenangan penyidik KPK, Kompol Rossa Purbo Bekti ke Komnas HAM, Jakarta Pusat, Rabu (12/6).
"Dibentaknya, 'udah kamu diem saja'. Cuma, kan, saya orang biasa, saya takut," kata Kus dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/6).
Kus mengaku tidak tahu alasan penyidik KPK secara tiba-tiba memeriksanya. "Katanya buat pembuktian, enggak tahu saya, enggak tahu itu pembuktian apa saya enggak tahu," ujar dia.
Sebagai staf, Kus ikut mengantar Hasto saat menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus suap buronan Harun Masiku di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (10/6). Usai Hasto masuk ke ruang pemeriksaan, Kus dan rombongan menunggu di lantai bawah.
Namun, seseorang menggunakan topi dan masker yang belakangan diketahui sebagai Kompol Rossa, mendekat ke Kus dengan alasan dipanggil Hasto. Dia kemudian ikut naik ke lantai ruang pemeriksaan Hasto.
Setibanya di sana, ternyata dia bukannya bertemu Hasto. Sebaliknya, ia justru digeledah dan dipakaa untuk pemeriksaan badan. Barang-barang yang ia bawa juga disita.
Beberapa barang pribadinya, seperti buku tabungan turut disita oleh Kompol Rossa.
"Ada, ATM sama buku tabungan yang isinya juga enggak seberapa, enggak ada Rp1 juta," ungkap Kus.