Survei: Elektabilitas Jokowi dan Prabowo Stagnan

Jakarta, era.id - Pada masa kampanye yang telah berjalan selama beberapa bulan terakhir, elektabilitas pasangan calon presiden baik Joko Widodo-Ma'ruf Amin maupun Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak mengalami kenaikan dan keturunan yang signifikan.

Berdasarkan data yang dimiliki Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sejak Agustus sampai November 2018 hanya naik 1 persen.

"Pada Agustus, Jokowi-Ma'ruf memiliki elektabilitas sebesar 52,2 persen, September naik 53,2 persen, Oktober naik 57,7 persen, dan November turun 53,2 persen," ucap Peneliti LSI Rully Akbar di Kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (6/12/2018).

Sementara itu, elektabilitas Prabowo-Sandiaga selama empat bulan terakhir juga cuma mengalami kenaikan sebesar 1,7 persen.

"Pada Agustus, Jokowi-Ma'ruf memiliki elektabilitas sebesar 29,5 persen, September turun 29,2 persen, Oktober turun 28,6 persen, dan November naik 31,2 persen," tuturnya.

Rully menjelaskan, dinamika elektabilitas kedua paslon yang tidak signifikan terjadi karena kedua paslon kurang gencar menyosialisasikan program kerja yang akan diusung selama menjabat lima tahun ke depan.

"Kedua pasangan sebenarnya mempunyai program yang disukai dan bisa menambah elektabilitas, tapi keduanya kurang meningkatkan program dan malah meramaikan isu sensasional yang tidak berdampak signifikan pada kenaikan elektabilitas," tutur dia.

Dijelaskan oleh Rully, masyarakat yang mengetahui program Jokowi memang mencapai di atas angka 50 persen, mengingat mantan Gubernur DKI jakarta tersrbut merupakan seorang capres petahana.

"Namun, 2 bulan masa kampanye, program tersebut belum maksimal dikampanyekan," ucapnya.

Sementara itu, lanjut Rully, program kerja Prabowo-Sandi juga belum masif terdengar. Rata-rata, di bawah 30 persen responden yang mengaku pernah mendengar programnya.

Survei LSI menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar +/- 2,9 persen, dilakukan dengan wawancara tatap muka kepada 1.200 respoden seluruh Indonesia dalam rentang waktu 10-19 November 2018.

Tag: jokowi-maruf amin prabowo-sandiaga