Cak Imin Singgung Pemimpin PBNU di Masa Lalu yang Saling Menghormati dengan PKB

ERA.id - Di tengah konflik antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar menyinggung kondisi masa lalu di mana semua pihak saling menghormati otoritas masing-masing.

Pria yang akrab disapa Cak Imin itu menyebut dua nama mantan Ketua Umum PBNU, yaitu K.H. Hasyim Muzadi dan K.H. Said Aqil Siradj. Keduanya ia anggap paham dengan kewajiban dan hak yang mereka punya saat memimpin PBNU.

"Almarhum Kyai Hasyim Muzadi, Ketum PBNU, sekeras apapun perbedaan pandangam dengan saya hingga beda pilihan dalam pilprespun, tetap sama - sama menghormati PBNU dan DPPPKB sebagai organisasi dan Parpol masing-masing yang dijamin konstitusi negara," tulis Cak Imin di akun X @cakimiNOW, Sabtu (10/8/2024).

"Kyai Siad Aqil, Ketum PBNU, sedekat apapun hubungan dengan saya, maupun sekeras perbedaan termasuk pilpres, tetap masing-masing menghormati otoritas masing-masing PBNU dan DPPPKB sebagai lembaga yang dijamin konstitusi negara," lanjutnya. 

Konflik antara PKB dan PBNU semakin meruncing pascapilpres terakhir. Sebelumnya, PBNU terang-terangan menyebut ingin merebut kembali PKB ke PBNU yang dianggap sebagai pemilik sah PKB.

Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf menyebutkan bahwa PBNU berencana membentuk tim lima atau panitia khusus untuk merealisasikan wacana tersebut.

“PBNU sedang berdiskusi. Jika diperlukan, pembentukan tim lima akan segera dilakukan. Langkah ini setelah melihat pernyataan elite-elite PKB yang ahistoris. Ada tanda-tanda mereka akan membawa lari dari sejarah berdirinya PKB,” kata Saifullah dalam keterangan tertulis, Jumat (26/7/2024).