Mengenal Crowding Out, Teori Ekonomi Baru yang Menimbulkan Serangkaian Efek
ERA.id - Apakah Anda pernah mendengar istilah "crowding out"? Fenomena ekonomi ini seringkali diibaratkan seperti sebuah ruangan yang penuh sesak. Lebih jelasnya, mari mengenal crowding out lebih dalam.
Dalam konteks ekonomi, "crowding out" menggambarkan suatu kondisi di mana aktivitas ekonomi sektor tertentu justru terhambat atau bahkan berhenti akibat adanya aktivitas ekonomi lainnya.
Mengenal Crowding Out
Dilansir dari Investopedia, crowding out effect adalah teori ekonomi yang berpendapat bahwa peningkatan pengeluaran sektor publik menekan bahkan menghilangkan pengeluaran sektor swasta.
Untuk membiayai pengeluaran yang lebih tinggi, pemerintah akan membutuhkan pendapatan tambahan. Pendapatan ini diperoleh melalui kenaikan pajak atau dengan meminjam melalui penjualan surat berharga negara.
Sebelum melanjutkan, baca juga artikel yang membahas Apa Itu Pajak Progresif?
Kemudian pajak yang lebih tinggi dapat berarti penurunan pendapatan dan pengeluaran individu dan bisnis.
Selain itu, penjualan surat berharga negara dapat meningkatkan suku bunga dan biaya pinjaman. Hal ini dapat mengurangi permintaan pinjaman dan pengeluaran.
Secara keseluruhan, aktivitas-aktivitas pemerintah ini dianggap mengakibatkan pengusiran (crowding out) pengeluaran oleh individu dan perusahaan swasta.
Mekanisme Kerja Crowding Out Effect
Crowding Out Effect didasarkan pada penawaran dan permintaan uang. Menurut teori ini, ketika pemerintah mengambil tindakan pengumpulan pendapatan (seperti meningkatkan pajak atau penjualan surat utang) maka permintaan konsumen dan bisnis untuk pinjaman dengan suku bunga yang lebih tinggi menurun.
Begitu juga dengan keinginan pemerintah untuk membelanjakan potensi pendapatan yang berkurang. (Keinginan pemerintah untuk mendapatkan tingkat bunga yang lebih tinggi atas tabungan mereka juga dapat berperan). Dengan demikian, pemerintah mengusir pengeluaran mereka dengan meningkatkan pengeluarannya sendiri.
Perlu diingat bahwa Crowding Out Effect bertentangan dengan teori ekonomi lama yang terkenal yang berpendapat bahwa pengeluaran pemerintah selama periode perlambatan aktivitas ekonomi sebenarnya meningkatkan pengeluaran konsumen dan bisnis dengan (yang pada dasarnya memasukkan lebih banyak uang ke kantong mereka).
Contoh Crowding Out Effect
Misalkan sebuah perusahaan merencanakan proyek dengan perkiraan biaya $5 juta, suku bunga pinjaman yang diasumsikan 3%, dan proyeksi pengembalian $6 juta. Kemudian, perusahaan tersebut memperkirakan akan menghasilkan laba bersih (NI) sebesar $1 juta.
Namun, karena kondisi ekonomi yang tidak stabil, pemerintah mengumumkan paket stimulus untuk membantu bisnis. Hal ini meningkatkan suku bunga pinjaman baru perusahaan menjadi 4%.
Karena suku bunga yang awalnya diperhitungkan oleh perusahaan dalam akuntansinya meningkat sebesar 33,3%, model profitabilitasnya bergeser. Perusahaan sekarang memperkirakan perlu menghabiskan $5,75 juta untuk proyek tersebut agar dapat menghasilkan pengembalian yang sama sebesar $6 juta. Untuk itu, perkiraan pendapatannya turun 75% menjadi $250.000.
Oleh karena itu, perusahaan memutuskan akan lebih baik mengejar proyek yang berbeda atau menghentikan proyek besar untuk sementara waktu untuk meminimalisir sedikitnya pendapatan yang masuk.
Dengan demikian, Crowding Out jika memang terjadi, dapat dilihat sebagai hal negatif karena dapat memperlambat aktivitas ekonomi dan pertumbuhan. Hal ini dapat terjadi karena pajak yang lebih tinggi mengurangi pendapatan.
Selain itu, peningkatan pinjaman pemerintah juga akan meningkatkan biaya pinjaman serta mengurangi permintaan pinjaman sektor swasta.
Untuk itu, penting memahami teori Crowding Out karena bertentangan dengan teori yang sudah ada yang menyatakan pengeluaran pemerintah mendorong pengeluaran sektor swasta dan mendukung ekonomi yang kuat.
Selain mengenal crowding out, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…