Tren Marriage is Scary, Pahami Gejala Gamofobia yang Lingkungan Sosial
ERA.id - Konsep pernikahan telah mengalami transformasi, jika dulu dianggap sebagai satu-satunya tujuan akhir dari sebuah hubungan, kini pandangan tersebut mulai terkikis lantaran adanya “tren marriage is scary”.
Perubahan peran gender, meningkatnya tuntutan karir, dan kemudahan akses informasi telah membentuk persepsi yang berbeda tentang pernikahan. Untuk itu artikel ini akan membahas berbagai perubahan tersebut.
Tren Marriage is Scary
Istilah Marriage is Scary atau yang berarti ‘pernikahan itu menakutkan' belakangan ini menjadi viral di berbagai platform media sosial, terutama di kalangan generasi muda.
Banyak pemilik akun media sosial, khususnya perempuan, yang mengungkapkan ketakutan dan keraguan mereka terhadap institusi pernikahan.
Tren ini memunculkan berbagai narasi mengenai alasan mengapa pernikahan dianggap menakutkan, mulai dari kekhawatiran akan perubahan dinamika hubungan, tekanan sosial, hingga ketakutan akan kehilangan kebebasan.
Berbagai alasan yang membuat seseorang enggan menikah, mengindikasikan adanya pergeseran persepsi terhadap pernikahan di tengah perubahan sosial dan budaya yang begitu cepat.
Alasan Orang-Orang Takut Menikah
Tidak dapat disangkal bahwa beberapa orang memiliki ketakutan yang nyata terhadap pernikahan atau hubungan berkomitmen. Beberapa hal dapat menyebabkan ketakutan akan pernikahan atau fobia komitmen.
Pernikahan dan hubungan jangka panjang adalah komitmen besar, jadi tentu dapat dimengerti untuk merasakan tingkat ketidakpastian dan ketakutan tertentu.
Jika Anda berada dalam hubungan jangka panjang yang menuju ke pernikahan dan ingin lari, memahami alasan mengapa Anda takut menikah dan bagaimana mengatasi ketakutan tersebut dapat membantu Anda memiliki hubungan yang produktif dan sehat dengan pasangan Anda.
Apa Itu Gamofobia?
Gamofobia adalah ketakutan akan pernikahan atau komitmen dalam hubungan. Gejala ini adalah fobia yang sah dan spesifik yang memengaruhi kehidupan banyak orang setiap tahun.
Akan tetapi, pria seringkali lebih mungkin mengalami gamofobia daripada wanita. Pria yang tidak menikah karena gamofobia bisa menjadi masalah antara pasangan.
Gamofobia lebih dari sekadar ketakutan ringan akan komitmen. Jika dia ingin menikah dan Anda memiliki gamofobia, masalah hubungan dapat terjadi.
Fobia ini membuat gagasan mengenai pernikahan dapat menyebabkan Anda mendapat serangan panik dan ketakutan intens.
Perlu diketahui, jika Anda hanya berada di sekitar pasangan yang sudah menikah saja akan membuat mengalami berbagai gejala panik bahkan dapat mengakibatkan berbagai gejala fisik.
Gejala Gamofobia
Anda dapat mengetahui apakah Anda memiliki ketakutan irasional yang sebenarnya terhadap pernikahan atau kekhawatiran dengan melihat gejala umum gamofobia ini.
Jika Anda memiliki berbagai gejala ketakutan irasional ini, Anda kemungkinan perlu mencari bantuan ahli untuk mengatasi ketakutan Anda akan pernikahan. Adapun gejala yang perlu diwaspadai meliputi:
- Kecemasan saat memikirkan pernikahan
- Menghindari pasangan menikah dan pernikahan
- Tidak mampu mengatasi kecemasan dari komitmen
- Kecenderungan untuk menjauhkan orang
- Ketegangan otot, kelemahan, atau berkeringat
- Serangan panik atau serangan kecemasan (bisa terasa seperti serangan jantung)
Jika Anda memiliki gejala gamofobia biasanya akan seperti sering putus dan tidak memiliki hubungan jangka panjang atau bermakna. Untuk itu, Anda mungkin perlu bekerja ekstra untuk menemukan akar penyebab ketakutan Anda akan pernikahan sehingga Anda dapat mengatasinya.
Dengan demikian, akan bermanfaat bagi Anda dan pasangan untuk menemukan penyebab gamofobia dan bekerja untuk mengobatinya demi komitmen jangka panjang Anda.
Selain tren marriage is scary, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…