Suami BCL Kembali Dipanggil untuk Diperiksa soal Dugaan Penggelapan Rp6,9 Miliar Rabu Depan

ERA.id - Polda Metro Jaya menyampaikan suami Bunga Citra Lestari (BCL), Tiko Aryawardhana akan kembali diperiksa terkait kasus dugaan penggelapan uang Rp6,9 miliar pada Rabu (21/8/2024) pekan depan.

"Terlapor saudara TPA kemarin sudah dilakukan pemeriksaan lanjutan tanggal 12 (Agustus). Selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan lanjutan kembali hari Rabu tanggal 21 Agustus 2024 sore hari," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Kamis (15/8/2024).

Mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan ini menjelaskan penyidik membutuhkan sejumlah dokumen untuk mengusut kasus ini. Karena Tiko pada pemeriksaan 12 Agustus silam tak bisa menghadirkan berkas tersebut, maka dia dipanggil lagi pada Rabu depan sembari membawa dokumen tersebut.

Sebelumnya, polisi menyebut kasus suami BCL diduga melakukan penggelapan dana berawal ketika Tiko dan mantan istrinya membuat restoran bersama-sama.

"Bahwa awalnya pelapor AW bersama saudara TP mendirikan PT Arjuna Advaya Sanjana yang bergerak di bidang jasa makanan dan minuman berupa restoran dengan Harlow Brasserie," kata Kombes Ade Ary di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (4/6).

Restoran di kawasan Jakarta Selatan ini didirikan pada 9 Maret 2015 lalu. Posisi Tiko di perusahaan itu sebagai direktur, sedangkan Arina menjadi komisaris.

Ketika PT Ajuna Advaya Sanjana didirikan, Arina menyetorkan modal Rp2 miliar yang dimasukkan ke dalam deposito berjangka. Deposito itu lalu digadaikan di sebuah bank hingga akhirnya restoran tersebut berjalan hingga Juli 2019.

"Lalu pada bulan Juni 2021 saat pelapor AW bercerai dengan saudara TP, pelapor menemukan dokumen laporan keuangan restoran Harlow Brasserie tahun 2017. Namun, saat pelapor mencocokan dengan data laporan keuangan restoran Harlow Brasserie yang ia miliki, ternyata terdapat selisih sejumlah Rp140 juta," ucapnya.

Ade lalu menjelaskan Arina mengecek tiga rekening perusahaannya. Hasilnya, didapati jika terdapat beberapa transaksi janggal dan tidak jelas peruntukkannya.