Media Israel: Netanyahu Bertanggung Jawan Atas Kebuntuan Gencatan Senjata

ERA.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu disebut mengajukan kendala sebelum kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas. Kendala itu berupa pengajuan tuntutan baru dengan tujuan menghalangi negosiasi.

Penyiar publik Israel KAN yang mengutip sumber rahasia mengatakan Netanyahu tidak berhenti mengajukan tuntutan sebelum kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas. Tuntutan baru itu sengaja diajukan Netanyahu demi menghalangi proses negosiasi.

Laporan itu juga menambahkan bahwa sumber tersebut merujuk pada desakan Netanyahu untuk tidak menarik diri dari Koridor Philadelphia di perbatasan Gaza-Mesir dan Poros Netzarim, yang membagi Jalur Gaza menjadi dua.

"Dengan desakan Netanyahu pada isu-isu ini, ia bertanggung jawab atas kebuntuan saat ini," kata sumber tersebut.

Sebelumnya, KAN juga mengutip sumber dari tim negosiasi Israel menuduh Netanyahu berupaya untuk menghancurkan perundingan dan menghalangi tercapainya kesepakatan pertukaran sandera dengan Hamas.

"Israel tidak akan, dalam keadaan apa pun, meninggalkan Koridor Philadelphia dan Poros Netzarim meskipun ada tekanan besar untuk melakukannya," kata Netanyahu dalam pernyataan yang dikutip oleh harian Israel Maariv.

"Ini adalah prinsip strategis, baik secara militer maupun politik," tambahnya.

Pernyataan itu muncul beberapa jam setelah Presiden AS Joe Biden dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan bahwa perdana menteri Israel telah menyetujui gencatan senjata dan proposal pertukaran tahanan yang baru-baru ini diajukan oleh Washington.

Selama berbulan-bulan, AS, Qatar, dan Mesir telah berupaya mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk memastikan pertukaran tahanan dan gencatan senjata serta mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza. Namun upaya mediasi terhenti karena penolakan Netanyahu untuk memenuhi tuntutan Hamas guna menghentikan perang.