Demo di Gedung DPR, Andovi da Lopez Diminta Datang ke Kantor Bareskrim: Didakwa Penyebaran Ajakan Aksi Kekerasan
ERA.id - YouTuber Andovi da Lopez ikut aksi demo di depan gedung DPR pada hari ini, Kamis (22/8), untuk menunjukkan aksi solidaritas menolak pengesahan revisi UU Pilkada. Aksi yang digelar ini sehari setelah Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, menggelar rapat panitia kerja terkait Revisi UU Pilkada, pada Rabu (21/8).
Aksi demonstrasi hari ini bertujuan untuk menanggapi langkah DPR menganulir putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Pilkada 2024. Mereka menuntut DPR RI agar tidak mengubah Keputusan MK No.60/PUU-XXII/2024.
Dalam aksinya itu, Andovi membagikan momen saat demo di Instagram pribadinya. Terlihat banyak sekali orang yang melakukan demo di depan gedung DPR.
"Sekarang kita lagi di depan gedung DPR," kata Andovi sembari memperlihatkan banyaknya para pendemo, dikutip dari akun Instagram @andovidalopez.
Akan tetapi, Andovi mendapatkan teror saat melakukan aksi demo. Andovi mengaku dihubungi nomor tak dikenal via Whatsapp, yang mengatasnamakan Bareskrim. Dalam pesan tersebut, Andovi mengaku dituduh menyebarkan ajakan aksi untuk berunjuk rasa di depan gedung wakil rakyat.
"Tadi pagi gue dapat WhatsApp dari nomor orang nggak dikenal," kata Andovi
"'Mohon segera datang ke Kantor Bareskrim Jakarta Pusat, Anda didakwa sebagai penyebar ajakan aksi kekerasan dalam unjuk rasa'," bunyi pesan WhatsApp. tersebut.
Bak membantah tudingan dirinya penyebar ajakan aksi kekerasan, Andovi langsung menunjukkan ramainya para pendemo.
"Nggak ada yang ngajak kekerasan kan? Kita disini bangga sama DPR. Karena mereka bisa meeting cepat, cepat banget meetingnya." lanjutnya.
Tak hanya Andovi, ada sejumlah selebriti yang demo di depan gedung DPR RI. Diantaranya adalah Abdel Achrian atau Abdel Temon, Rigen Rakelna, Arie Kriting, Ebel Cobra, Bintang Emon, Mamat Alkatiri hingga sutradara Joko Anwar.
Mereka datang lalu berkumpul dengan buruh. Massa sendiri sudah memadati depan gedung DPR. Spanduk-spanduk telah dipasang. Pagar pintu gedung DPR sendiri ditutup rapat lalu dilapisi pembatas beton. Dari balik pagar terlihat ada sejumlah kendaraan taktis dan water cannon.