Hamas Desak Mahasiswa Dunia Lanjutkan Demo: Jangan Tinggalkan Gaza Sendirian
ERA.id - Hamas mendesak mahasiswa di seluruh dunia untuk kembali memuali protes menuntut pengentian dukungan Amerika Serikat dan internasional kepada Israel. Seruan ini menyusul serangan yang terus dilakukan Israel di Tepi Barat.
"Dengan kembalinya tahun ajaran dan mendekatnya peringatan pertama operasi Banjir Al-Aqsa (pada 7 Oktober), harus ada persiapan di semua lini untuk mengirim pesan ke Washington dan dunia untuk menghentikan agresi di Gaza," kata mantan kepala biro politik Hamas, Khaled Mashal, dikutip Anadolu, Kamis (29/8/2024).
"Jangan tinggalkan Gaza sendirian," sambungnya.
Aksi protes pro-Palestina ini berawal dari mahasiswa di Universitas Kolombia AS yang menggelar perkemahan dengan tuntutan penghentian investasi universitas yang terkait dengan Israel serta genosida yang sedang berlangsung di Gaza.
Aksi mahasiswa tersebut kemudian meluas ke lebih banyak universitas di AS dan Eropa, termasuk Prancis, Jerman, Italia, Inggris, dan Kanada.
Terkait kondisi terkini di Tepi Barat, pemimpin Hamas mengatakan situasi tersebut membutuhkan perjuangan terbuka. Pemimpin Hamas itu juga secara tegas mengatakan untuk mengalahkan Israel dibutuhkan peningkatan serangan.
"Situasi ini membutuhkan perjuangan terbuka, mereka (Israel) secara terbuka memerangi kami dan kami akan secara terbuka menentang mereka," katanya.
Pada hari Rabu, tentara Israel melancarkan operasi militer besar di Tepi Barat utara, yang terbesar dalam dua dekade. Serangan dilakukan di utara wilayah yang diduduki, termasuk di provinsi Nablus, Tulkarem, Jenin, dan Tubas.