Murka Soal Rencana Netanyahu Hancurkan Hizbullah, Joe Biden: Lebanon Tidak Boleh Seperti Gaza!

ERA.id - Amerika Serikat desak Israel untuk hentikan serangan ke wilayah Lebanon dengan menargetkan warga sipil. AS meminta Israel untuk tidak menghabisi Lebanon seperti Gaza.

Desakan ini muncul setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berjanji akan menjadikan Lebanon seperti Gaza. Presiden AS, Joe Biden, murka dan menelepon Netanyahu untuk membahas persoalan itu.

"Selama panggilan itu, Biden memberi tahu Netanyahu untuk meminimalkan bahaya bagi warga sipil di Lebanon, khsusunya daerah padat penduduk di Beirut," kata pernyataan Gedung Putih, dikutip AFP, Kamis (10/10/2024).

Setelah panggilan telepon yang sangat dinanti-nantikan antara Netanyahu dan Presiden AS Joe Biden, yang pertama dalam tujuh minggu, yang diharapkan akan berfokus pada tanggapan Israel terhadap rentetan rudal minggu lalu oleh Iran.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, menekankan bahwa Joe Biden tidak ingin situasi di Lebanon sama dengan Gaza.

"Tidak boleh ada aksi militer di Lebanon yang mirip dengan Gaza dan menghasilkan hasil yang mirip dengan Gaza," kata Miller.

Sebelumnya, Netanyahu muncul dalam sebuah pidato televisi yang diperuntukan bagi warga Lebanon. Dalam video itu, Netanyahu memperingati warga Lebanon untuk menyelamatkan diri dari Hizbullah.

"Anda memiliki kesempatan untuk menyelamatkan Lebanon sebelum jatuh ke jurang perang panjang yang akan menyebabkan kehancuran dan penderitaan seperti yang kita lihat di Gaza. Bebaskan negara Anda dari Hizbullah sehingga perang ini dapat berakhir," ucapanya saat itu.

Diketahui, Iran menembakkan sekitar 200 rudal ke Israel sebagai pembalasan atas pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh. Rudal itu sebagian besar dicegat oleh angkatan udara sekutu atau pertahanan udara Israel sendiri.

Biden telah memperingatkan Israel agar tidak mencoba menargetkan program nuklir Iran, yang akan berisiko menimbulkan pembalasan besar, dan juga menentang serangan terhadap instalasi minyak negara itu, yang akan menyebabkan harga minyak mentah dunia melonjak.