Beragam Gejala Kista Ovarium dan Penyebabnya yang Harus Diwaspadai
ERA.id - Kista ovarium merupakan kantong berisi cairan yang muncul pada indung telur atau ovarium. Kista ini biasanya muncul pada saat wanita mengalami masa subur atau menstruasi. Seperti yang diketahui, setiap wanita mempunyai dua buah ovarium, yang masing-masingnya terletak di sebelah kanan dan kiri rahim.
Ovarium berfungsi menghasilkan sel telur setiap bulan (dimulai dari masa pubertas hingga memasuki menopause), dan memproduksi hormon estrogen serta progesteron. Adapun gangguan yang bisa terjadi pada ovarium adalah kista. Lantas apa saja beragam gejala kista ovarium?
Beragam Gejala Kista Ovarium
Dilansir dari Healthy, ketika kista masih berukuran kecil, umumnya pengidap tidak merasakan adanya gejala. Setelah ukuran kista mulai membesar, gejala baru akan dirasakan. Hal ini dikarenakan kista dapat menghambat pasokan darah yang menuju ke ovarium.
Adapun beragam gejala kista ovarium yang bisa dialami adalah sebagai berikut:
Rasa sakit atau nyeri
Rasa sakit atau nyeri umumnya akan muncul di area bawah perut. Rasa nyeri ini pun bervariasi, mulai dari ringan, hingga berat.
Selain itu, rasa nyeri juga dapat hilang dan kembali kambuh, dan bisa terjadi baik di sisi kanan ataupun kiri.
Rasa nyeri ini juga dapat muncul saat pengidap sedang berhubungan intim.
Perubahan menstruasi
Selama dalam periode menstruasi, perempuan yang mengidap kista ovarium akan mengalami menstruasi dengan perdarahan yang lebih banyak atau lebih sedikit dari kondisi normal umumnya.
Selain itu, siklus menstruasi juga berisiko menjadi tidak teratur.
Masalah pencernaan
Gejala kista ovarium yang biasanya juga dialami adalah sering merasa sangat kenyang padahal baru makan sedikit dan mengalami perut kembung.
Selain itu, gejala gangguan pencernaan lain yang bisa saja terjadi antara lain mengalami kesulitan buang air besar dan menjadi lebih sering buang air kecil.
Apa yang Menyebabkan Kista Ovarium?
Kista tumbuh karena proses dari siklus menstruasi itu sendiri (kista fungsional) atau pertumbuhan sel yang tidak normal (kista patologis).
Berdasarkan pembagiannya, di bawah ini adalah beberapa jenis kista ovarium:
Kista Fungsional
Jenis kista ini muncul saat ovarium melepas sel telur untuk dibuahi (ovulasi). Jika setiap bulan ukuran sel telur semakin bertambah maka akan menimbulkan kista fungsional.
Kista fungsional adalah jenis kista yang paling sering dialami wanita. Jenis kista ini sebenarnya tidak berbahaya dan dapat menghilang dalam rentang waktu antara 2−3 periode menstruasi.
Kista fungsional diklasifikasikan lagi menjadi dua jenis, antara lain:
Kista folikel
Secara normal, sel telur akan dikelilingi oleh folikel dan pecah saat ovulasi. Kista folikel muncul saat folikel tidak pecah, sehingga sel telur tidak bisa dilepaskan.
Hal tersebut membuat folikel akan mengalami pembengkakan sebab dipenuhi oleh cairan dan menjadi kista.
Kista korpus luteum
Proses berikutnya, folikel yang pecah dan melepaskan sel telur akan menjadi korpus luteum dan menghasilkan cairan.
Kista ini muncul saat lubang yang terdapat pada korpus luteum mengalami penyumbatan dan menghasilkan penumpukan cairan. Akibatnya, korpus luteum berkembang menjadi kista.
Kista Patologis
Jenis kista patologis tidak berkaitan dengan siklus menstruasi dan muncul karena adanya pertumbuhan sel yang abnormal.
Kista patologis tergolong dalam tumor ovarium yang bisa bersifat jinak atau bersifat ganas.
Walaupun demikian, kista patologis umumnya bersifat jinak. Kista ini terbagi lagi menjadi beberapa jenis, antara lain:
a. Kista dermoid
Jenis kista dermoid tumbuh dari sel embrio yang telah ada sejak lahir dan berkembang selama wanita mengalami masa subur.
Kista ini umumnya bersifat jinak, tetapi dapat berkembang menjadi kanker.
b. Kista adenoma
Jenis kista adenoma muncul pada permukaan ovarium dan dapat berisi cairan atau lendir.
Kista ini dapat membesar dan menjadikan ovarium terpelintir, sehingga dapat mengurangi atau bahkan menyumbat aliran darah yang menuju ke ovarium.
c. Endometrioma
Kista endometrioma muncul karena sel yang ada pada dinding rahim atau endometrium tumbuh pada indung telur.
Selain beberapa macam penyebab kista tadi, ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang memiliki kista ovarium, antara lain:
- Mengonsumsi obat penyubur kandungan.
- Sedang hamil.
- Sebelumnya pernah mengidap kista ovarium.
- Mengalami infeksi panggul yang parah, endometriosis atau PCOS.
Demikianlah ulasan tentang beragam gejala kista ovarium yang dapat kita ketahui beserta penyebabnya.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…