Profil Faisal Basri, Ekonom Senior yang Pernah Lawan Jokowi di Pilkada DKI Jakarta
ERA.id - Kabar duka meninggalnya Faisal Basri menyisakan duka mendalam bagi keluarga, kolega, dan masyarakat luas. Ekonom yang dikenal ramah dan mudah diajak berdiskusi ini meninggalkan banyak kenangan. Mari ulas lebih dalam profil Faisal Basri melalui artikel ini.
Artikel ini akan membahas sepak terjadi dan segala warisan pemikiran Faisal Basri yang kaya dan menjadi bagian penting dalam sejarah ekonomi Indonesia.
Profil Faisal Basri
Dilansir dari laman LPEM FEB UI, berikut ini beberapa informasi yang telah dirangkum terkait Faisal Basri:
Keluarga Cendekiawan
Lahir di Bandung pada 6 November 1959 dalam keluarga dengan latar belakang politik, Faisal H. Basri melanjutkan tradisi intelektual keluarganya dengan menamatkan studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.
Faisal Basri kemudian memperdalam kajian ekonomi di Vanderbilt University, Amerika Serikat, sebuah institusi bergengsi di bidang tersebut
Awal Karir
Perjalanan akademik Faisal dimulai pada tahun 1981 ketika tergabung sebagai dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.
Kemudian selama bertahun-tahun, Faisal aktif mengajar berbagai mata kuliah, termasuk Ekonomi Politik, Ekonomi Internasional, Ekonomi Pembangunan, dan Sejarah Pemikiran Ekonomi.
Kemudian sejak tahun 1988, Faisal aktif mengajar di berbagai program studi pascasarjana Universitas Indonesia. Pada waktu itu, ia mulai memberikan mata kuliah pada Program Magister Akuntansi, Magister Manajemen, dan Magister Perencanaan dan Kebijakan Pembangunan.
Pengalaman di Pemerintahan
Berbekal latar belakang akademis yang kuat, Faisal Basri juga aktif berkecimpung di ranah pemerintahan.
Adapun tugas Faisal adanya menjadi anggota tim yang bertugas memantau perkembangan ekonomi global dan memberikan berbagai masukan kebijakan kepada Presiden pada periode-periode tertentu.
Gagal Nyalon Gubernur
Bersama Biem Benyamin, Faisal Basri mencoba peruntungan dalam Pilkada DKI Jakarta 2012 sebagai calon independen.
Berhasil meraih 468 ribu dukungan KTP, Faisal Basri lolos sebagai calon gubernur DKI Jakarta dengan nomor urut 5. Ia bersaing ketat dengan empat pasangan calon lainnya, namun harus puas mengakhiri perjalanannya di putaran pertama.
Perolehan suara Benyamin-Faisal berada di bawah pasangan calon lainnya, termasuk Joko Widodo.
Sebelum melanjutkan, baca juga artikel yang membahas: Faisal Basri Singgung Politik Gentong Babi untuk Menangkan Prabowo-Gibran
Meninggal karena Jantung
Faisal Basri, menghembuskan napas terakhirnya pada usia 65 tahun di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2024).
Berdasarkan keterangan sang adik, Ramdan Malik, penyakit diabetes yang telah lama dideritanya menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan kondisi kesehatannya terus menurun. Hal tersebut membuat rencana pemasangan kateter di rumah sakit tersebut pun tak sempat terlaksana.
Ramdan Malik juga menceritakan bahwa kakaknya sempat melakukan perjalanan jauh ke Dairi, Sumatera Utara, beberapa hari sebelum meninggal.
Perjalanan darat selama enam jam tersebut dilalui Faisal dalam kondisi tanpa pendingin ruangan.
Faisal lebih memilih membuka jendela mobil untuk mendapatkan udara segar. Aktivitas ini menjadi salah satu kegiatan terakhir Faisal sebelum akhirnya kondisi kesehatannya menurun
Faisal juga masih sempat berbincang ringan mengenai festival durian yang sedang berlangsung kepada adiknya. Namun hari berikutnya, Faisal tiba di rumah dalam kondisi lemas. Meski begitu, beliau baru bersedia dibawa ke rumah sakit pada hari berikutnya setelah kondisinya semakin memburuk.
Selain profil faisal basri, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…