Putin Sesumbar Dukung Kamala Harris di Pilpres AS, Gedung Putih: Dia Tidak Boleh Memihak
ERA.id - Gedung Putih menanggapi ucapan Presiden Rusia, Vladimir Putin, soal dukungannya kepada calon presiden AS Kamala Harris. Gedung Putih meminta agar Putin tidak banyak bicara.
"Tuan Putin harus berhenti berbicara tentang pemilu kami. Titik. Dia tidak boleh memihak siapa pun dengan cara apa pun," kata Penasihat Komunikasi Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby, dikutip Reuters, Jumat (6/9/2024).
Kirby menegaskan bahwa yang berhak menentukan siapa presiden Amerika Serikat berikutnya hanyalah warga negara AS. Kirby pun menekankan kembali agar Putin berhenti ikut campur dalam pemilu AS yang akan berlangung pada November mendatang.
"Satu-satunya orang yang harus menentukan siapa presiden Amerika Serikat berikutnya adalah rakyat Amerika, dan kami akan sangat menghargai jika Tuan Putin berhenti membicarakan pemilu kami dan berhenti ikut campur di dalamnya," tegasnya.
Sebelumnya, Putin secara terang-terangan memberi dukungan kepada Kamala Harris setelah Joe Biden mundur dari pencalonan. Dukungan kepada Kamala ini dideklarasikan oleh Putin sesuai dengan rekomendasi Joe Biden.
"Saya menyatakan bahwa presiden saat ini, Biden, adalah favorit kami. Dia (Biden) dikeluarkan dari pencalonan, tetapi dia merekomendasikan agar semua pendukung menyokong Harris," kata Putin.
"Jadi kami akan melakukan hal yang sama, kami akan mendukungnya (Harris)," imbuhnya.
Meski menyatakan dukungan kepada Kamala, Putin menyadari bahwa Rusia bukanlah pihak yang berhak menentukan kandidat favorit pemilihan presiden AS, serta menambahkan bahwa presiden baru AS akan menjadi pilihan warga Amerika sendiri.
Di sisi lain, Presiden Rusia itu memberikan pandangannya soal lawan Kamala Harris, Donald Trump, di pemilu AS. Bagi Putin, Rusia tidak akan mendukung Trump karena ia telah menjatuhkan sejumlah besar sanksi terhadap Rusia.
Putin pun berharap Kamala Harris tidak mengikuti jejak Trump bila terpilih sebagai presiden.