Kamala Harris Tolak Embargo Senjata ke Israel, Sebut Hak Bela Diri

| 30 Aug 2024 16:40
Kamala Harris Tolak Embargo Senjata ke Israel, Sebut Hak Bela Diri
Kamala Harris (X/KamalaHarris)

ERA.id - Calon presiden AS dari Partai Demokrat Kamala Harris dengan tegas menyatakan bahwa dia akan mengesampingkan embargo senjata Amerika terhadap Israel. Kamala menekankan Israel berhak membela diri.

"Saya tegas dan tidak goyah dalam komitmen saya terhadap pertahanan Israel dan kemampuannya untuk membela diri, dan itu tidak akan berubah," kata Harris dalam wawancara pertamanya sejak dia menjadi calon presiden dari Partai Demokrat, dikutip Anadolu, Jumat (30/8/2024).

"Saya katakan hari ini, Israel punya hak untuk membela diri. Kami akan melakukannya, dan bagaimana hal itu dilakukan itu penting," tambahnya menegaskan.

Saat ditanyai tentang pilihannya untuk mendukung perubahan kebijakan AS, Kamala Harris dengan tegas mengatakan dia tidak akan melakukan perubahan kebijakan AS untuk bantuan militer.

Meski menolak embargo senjata ke Israel, Kamala Harris mengakui sudah banyak warga sipil di Palestina yang terbunuh. Kamala pun menekankan bahwa gencatan senjata harus segera dilakukan dan tidak ada lagi warga sipil yang tidak berdosa terbunuh.

"Kita harus mencapai kesepakatan. Kita berada di Doha. Kita harus mencapai kesepakatan. Perang ini harus berakhir, dan kita harus mencapai kesepakatan untuk membebaskan para sandera," katanya.

Selain itu, Kamala juga mengaku sudah bertemu dengan keluarga sandera di Amerika dan bertekad untuk membebaskan para sandera.

"Mari kita lakukan gencatan senjata. Kesepakatan bukan hanya hal yang benar untuk mengakhiri perang ini, tetapi juga akan membuka banyak hal yang harus terjadi selanjutnya," imbuhnya.

Israel telah melanjutkan serangan besar-besarannya di Jalur Gaza setelah serangan lintas batas yang dipimpin oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober tahun lalu. Berdasarkan data resmi pemerintah, jumlah korban tewas melampaui 40.000 jiwa, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Rekomendasi