Viral Kapolda Jateng Emoh Salaman dengan Andika Perkasa, Polda Jateng: Sengaja Di-"framing" untuk Perkeruh Suasana
ERA.id - Unggahan video yang menampilkan Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, tidak bersedia menyalami Calon Gubernur Jateng, Andika Perkasa, di acara penetapan nomor urut Pilkada Jateng, Senin (23/9/2024) viral di media sosial. Pihak Polda Jateng membantah kejadian tersebut dan menuding video itu diviralkan untuk memperkeruh suasana Pilkada Jateng.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto meluruskan bahwa peristiwa itu tidak ada unsur kesengajaan. Sebab jika dicermati, kata dia, saat itu Kapolda yang sedang berjalan hendak meninggalkan kantor KPU Jateng sudah menundukkan kepala untuk berpamitan. "Jadi saat itu tidak ada unsur kesengajaan tidak mau bersalaman," terangnya, dalam keterangannya Rabu (25/9/2024) malam.
Video yang viral itu, kata Kabid Humas, berbanding terbalik saat keduanya bertemu di ruang transit di KPU Jateng dalam acara pemilu damai, pada Selasa (24/9/2024) malam. "Antara Pak Andika dengan Pak Ribut di ruang transit menunjukkan sikap yang bersahabat, karena keduanya selain bersalaman dan cipika-cipiki juga ngobrol akrab membahas berbagai hal," katanya.
Menurut Artanto, viralnya video yang terkesan Kapolda Jateng enggan bersalaman dengan mantan Panglima TNI sengaja diunggah ke media dengan tujuan untuk memperkeruh suasana.
Upaya itu, lanjut Kabidhumas, sengaja diframing oleh orang yang tidak senang pilkada berlangsung damai, aman, dan nyaman. "Untuk itu kami yakinkan bahwa keakraban, soliditas antara TNI dan Polri tetap terjalin dan terjaga dengan baik," paparnya.
Artanto menambahkan, upaya pihak tertentu tersebut tidak membuat hubungan TNI/Polri di Jawa Tengah yang selama ini berjalan baik jadi terpengaruh atas upaya-upaya tersebut.
"Untuk itu kami juga menyayangkan hanya video yang menggambarkan Kapolda terkesan tidak bersedia bersalaman dengan Bapak Andika dibesar-besarkan, sedang video keakraban keduanya di ruang transit KPU Jateng malam itu yang diawali saling bersalaman dan cipika-cipiki tidak dieksplore atau diviralkan di media," papar Artanto.