Didampingi Istri Peringati Setahun Perang Gaza, Joe Biden Nyalakan Lilin Berkabung
ERA.id - Presiden AS Joe Biden menyalakan lilin di sebuah upacara berkabung Yahudi untuk menandai satu tahun sejak serangan Hamas terhadap Israel. Biden juga menegaskan kembali seruan yang sejauh ini sia-sia untuk perdamaian Timur Tengah.
Dalam sebuah upacara singkat di Gedung Putih, presiden berusia 81 tahun dan Ibu Negara Jill Biden berdiri dalam keheningan saat seorang rabi melantunkan doa untuk para korban tewas, sebelum Biden menyalakan satu lilin untuk mengenang mereka yang tewas.
"Terlalu banyak warga sipil yang menderita terlalu banyak selama konflik tahun ini," kata Biden dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters, Selasa (8/10/2024).
Selama acara peringatan itu, Biden mengutuk serangan brutal Hamas para 7 Oktober lalu. Dia dan wakilnya, Kamala Harris, berkomitmen penuh terhadap keamanan Israel terhadap Iran dan sekutu regionalnya; Hamas di Gaza; Hizbullah di Lebanon; dan Houthi di Yaman.
Di sisi lain, dia juga menggambarkan 7 Oktober sebagai hari yang gelap bagi rakyat Palestina dan mengatakan bahwa dia dan Harris tidak akan berhenti bekerja untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
"Saya hancur oleh kehilangan dan penderitaan rakyat Israel dan patah hati atas skala kematian dan kehancuran di Gaza selama setahun terakhir," ucap Kamala.
Dalam pernyataan terpisah, baik Biden maupun Kamala mengatakan bahwa solusi diplomatik saat Israel menggempur Lebanon untuk mengatasi milisi Hizbullah adalah satu-satunya jalan menuju perdamaian yang lebih luas.
Harris, bersama suaminya Doug Emhoff, secara terpisah akan menanam pohon peringatan di kediaman wakil presiden di Washington, kemudian menyampaikan pidato.
Sementara itu, Donald Trump dari Partai Republik, saingan Kamala dalam pemilihan yang sangat ketat, dijadwalkan untuk memperingati hari jadinya di sebuah acara di New York.
Tim kampanyenya mengecam Biden dan Harris atas penanganan mereka terhadap Timur Tengah, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan:
"Sangat penting bagi Presiden Trump untuk dipilih kembali sehingga ia dapat mengakhiri pertumpahan darah," kata perwakilan Trump.