Surat Peringatan ke Karyawan Bocor, Starbucks Ancam Lakukan PHK

ERA.id - Starbucks mendesak para karyawannya untuk kembali bekerja dalam waktu dekat. Jaringan kopi itu bahkan mengancam akan memecat atau PHK karyawan bila tidak kembali ke kantor.

Menurut laporan Bloomberg, jaringan kopi itu akan menerapkan standr perusahaan untuk memastikan para pekerja mematuhi kebijakan kembali ke kantor tiga hari seminggu. Kebijakan ini akan berlaku mulai Januari.

Dalam memo yang dibagikan kepada karyawan, email tersebut juga berisi konsekuensi bagi karyawan tidak patuh hingga pemecatan atau PHK.

Berdasarkan laporan tahun lalu, karyawan korporat harus bekerja dari kantor tiga hari seminggu. Para karyawan harus berada di kantor pusat pada hari Selasa, Rabu, dan hari lain yang akan disetujui oleh para manajer tiap divisi.

"Kami terus mendukung para pemimpin kami saat mereka meminta pertanggungjawaban tim mereka terhadap kebijakan kerja hibrida kami yang ada," kata Starbucks dalam sebuah pernyataan hari Senin, (28/10/2024).

Kebijakan tiga hari tersebut memengaruhi sekitar 3.500 karyawan korporat, yang mayoritas pekerja perusahaan bekerja di gerai.

Diketahui, memo perusahaan muncul dua bulan setelah Brian Niccol mengambil alih jabatan sebagai CEO Starbucks yang baru.

Brian telah menarik perhatian dengan pengaturan kerjanya sendiri, termasuk fasilitas mewah dari perusahaan seperti jet untuk bepergian bolak-balik antara rumahnya di California dan kantor rantai kopi tersebut di Seattle yang berjarak lebih dari 1.600 km.

Dari laporan CNN, Brian meminta bahwa dirinya akan mendapatkan kantor yang jaraknya lebih dekat dengan rumahnya di California dan tidak akan diminta untuk pindah secara permanen.

Pendapatan Starbucks turun 3 persen menjadi US9,1 miliar USD pada periode Juli hingga September, yang lebih rendah dari 9,4 miliar USD yang diharapkan Wall Street, menurut analis yang disurvei oleh FactSet.

Starbucks mengatakan laba yang disesuaikan turun 24,5 persen dari periode yang sama tahun lalu menjadi 80 sen per saham. Itu juga lebih rendah dari perkiraan analis sebesar 1,03 USD laba per saham.