China Berharap Starbucks Bantu Perbaiki Hubungan AS-China

ERA.id - Presiden China berharap mantan pemimpin eksekutif Starbucks, Howard Schultz, ikut mendukung perbaikan hubungan dagang AS-China, demikian disampaikan media setempat.

Berdasarkan laporan media Xinhua, Presiden Xi Jinping telah menyurati Schultz dan mengajak miliarder asal Amerika itu, sekaligus brand kopi global yang ia kelola selama bertahun-tahun, untuk turut mendukung hubungan ekonomi antara AS dan China.

Surat Presiden Xi merupakan balasan dari korespondensi yang dimulai oleh Schultz.

Berdasarkan laporan CNN, yang mengutip sumber dekat sang miliarder, Schultz baru-baru ini mengirim ke Presiden Xi satu eksemplar buku terbarunya yang berjudul 'From the Ground Up: A Journey to Reimagine the Promise of America.'

Korespondensi itu memuat sepucuk surat untuk sang Presiden China, yang isinya adalah komitmen jangka panjang Starbucks terhadap China dan seluruh karyawan yang ada di negara tersebut.

Surat balasan Presiden Xi, berdasarkan laporan Xinhua, meminta agar Schultz dan Starbucks "tetap berperan positif" dalam memajukan hubungan antar kedua negara.

Xi menyatakan bahwa negaranya sedang membuka kerja sama secara lebih luas "dengan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia," sebut Xinhua.

Schultz kini merupakan pemimpin emeritus di Starbucks setelah mundur sebagai pemimpin eksekutif di tahun 2018. Di tahun tersebut, Schultz mengaku mempertimbangkan opsi maju sebagai calon presiden Amerika Serikat. Namun, seperti diketahui, rencana tersebut ia batalkan.

Schultz dikenal sebagai orang yang vokal atas isu-isu politik. Ia sebelumnya telah menyinggung isu perang dagang AS-China sejak 2018. Saat itu, menyayangkan adanya perang dagang, ia berpendapat bahwa sanksi ekonomi atas produk-produk China tidak akan berdampak baik pada lapangan pekerjaan di AS.

Hingga saat ini China merupakan pasar Starbucks yang paling menjanjikan, di luar AS sendiri.