Persoalan Bisnis Buat Pria di Cirebon Ramai-Ramai Razia RM Padang, Bukan Etnis
ERA.id - Perhimpunan Rumah Makan Padang Cirebon (PRMPC) merespons video viral yang memperlihatkan sejumlah orang yang memakai kaus kuning bertuliskan PRMPC yang diduga sedang razia Rumah Makan Padang Bintang Minang.
Penasihat PRMPC, Erlinus Tahar menampik pihaknya merazia RM Padang tersebut. Dia tidak pernah mempersoalkan rumah masakan Padang yang pemiliknya bukan orang Minangkabau.
"Kami PRMPC tidak pernah bermaksud untuk merazia rumah makan Padang. Apalagi dengan keterangan-keterangan merazia RM Padang yang pemiliknya bukan orang Minang (Minangkabau). Kami bukan menertibkan atau bicara tentang etnis, pemiliknya Minang atau non-Minang," kata Erlinus, Selasa (29/10/2024).
Erlinus menyebut, PRMPC hanya menertibkan rumah masakan Padang yang memampang harga masakan dengan Padang murah seperti, 'Serba Rp 10 ribu' lalu 'Serba Rp 8 ribu'.
Ia menilai, harga tersebut dapat merusak stabilitas harga masakan Padang dan memperbaharui omzet para pengusaha rumah masakan Padang.
"Harga itu bisa merusak omzet penjualan. Dengan harga seperti itu, kami tidak bisa usaha dengan baik karena harga itu sangat rendah," ucapnya.
Ia memastikan, PRMPC tidak terafiliasi dengan organisasi masyarakat mana pun. Erlinus menyebut, PRMPC merupakan paguyuban yang mewadahi para pedagang rumah masakan Padang di Cirebon.
"Kami paguyuban, bukan ormas. Ini insiatif para pedagang RM Padang di Cirebon untuk bersilaturahmi," ujarnya.
Lebih lanjut, Erlinus meminta maaf atas video buruk yang direkam rekannya, bukan sikap resmi dari paguyuban.
"Kami mohon maaf. Video itu bukan resmi kami, hanya saja ada teman kami yang memvideokan dan diunggah di akun pribadinya," tuturnya.
"Kami juga menyesalkan di video itu, ada kalimat-kalimat abal-abal, tetapi itu bukan pernyataan kami secara resmi," kata Erlinus menambahkan.
Erlinus mengimbau kepada pihak yang merasa dirugikan atas video tersebut untuk duduk bersama.
Mengingat PRMPC hanya ingin mengedukasi masyarakat demi menjaga usaha rumah masakan Padang tanpa mengklasifikasikan dari mana asal pemiliknya.
"Jika ada orang yang merasa dirugikan dengan hal ini, kita duduk bareng membicarakan maksud dan tujuan kami," tutupnya.