Resolusi Mark Zuckerberg untuk Facebook di 2019

Jakarta, era.id - Tahun 2018 jadi masa terburuk bagi Mark Zuckerberg. Pasalnya, berbagai skandal dan masalah krusial menyerang Facebook, mulai dari platform yang bermasalah karena bug, hingga kasus kebocoran data.

Dimulai dari Cambridge Analytica di mana data milik 87 pengguna disalahgunakan hingga laporan bahwa mereka menjual data milik pengguna ke perusahaan lainnya. 

Tapi dalam catatan akhir tahun Zuck yang diunggah di akun Facebook resminya, ia terdengar senang. Bapak dua anak ini bahkan menyebut bahwa Facebook bukan perusahaan yang sama lagi dan memuji perubahan yang telah dilakukan.

"Kami merupakan perusahaan yang berbeda saat ini dibandingkan dengan tahun 2016, bahkan setahun yang lalu," tulis Zuck seperti dikutip dari Antara, Senin (31/12).

"Kami telah mengubah DNA kami untuk lebih fokus kepada mencegah cacat di layanan kami, dan kami secara sistematis mengubah sebagian besar perusahaan kami untuk bekerja mencegah kerusakan," sambungnya. 

Melalui catatan akhir tahunnya itu, Zuckerberg mengakui perlu waktu lama untuk memulihkan kembali masalah-masalah yang ada. Beberapa isu dirasanya sulit bahkan tak bisa sepenuhnya diatasi, seperti campur tangan pemilu, penyebaran ujaran kebencian dan misinformasi, serta memastikan pengguna memiliki kontrol terhadap datanya. 

"Saya banyak belajar dari fokus terhadap isu-isu ini dan kita masih memiliki banyak tugas ke depannya," tulis Zuck. 

Di akhir catatannya, Zuck mengungkapkan bagaimana Facebook diserang berbagai masalah secara bertubi-tubi, yang bahkan membuat ia harus disidang oleh legislator AS untuk menjelaskan soal kebocoran data penguna Facebook dalam kampanye dan pemilu.

"Saya bangga terhadap progres yang telah kita buat di tahun 2018 dan berterima kasih kepada semua orang yang telah membantu kami," pungkasnya.

Tag: facebook chipset teknologi 7nm internet hari perempuan internasional